Menang Pemilu, Mantan Pelawak Jadi Presiden Guatemala
A
A
A
GUATEMALA CITY - Mantan pelawak, Jimmy Morales, mengklaim memenangkan Pemilu Presiden (Pilpres) Guatemala. Dia mengalahkan pesaingnya, Sandra Torres yang merupakan mantan Ibu Negara Guatemela.
Komisi Pemilihan Umum melaporkan pada hari Minggu bahwa, dengan hampir 70 persen tempat pemungutan suara (TPS), Morales meraih sekitar 72 persen suara. Sedangkan rivalnya, Sandra Torres hanya meraih 28 persen suara.
”Dengan pemilihan ini, Anda telah membuat saya jadi presiden, saya menerima mandat dan amanah untuk melawan korupsi yang telah menggerogoti kita,” kata Morales kepada AFP, Senin (26/10/2015).
Pilpres Guatemala digelar sebulan setengah setelah Presiden Otto Perez Molina mengundurkan diri dan dipenjara atas tuduhan terlibat skandal korupsi.
Morales dan Sandara Torres kemudian bersaing merebut kursi presiden sejak 6 September 2015. Mantan pelawak itu maju dalam Pilpres dengan dukungan Partai Front Konvergensi Nasional (FCN).
Kantor berita Reuters melaporkan, bahwa markas FCN merayakan kemenangan Morales dengan pesta musik. Sejatinya, Morales bukan sosok yang didambakan sebagai Presiden Guatemala, namun tidak ada sosok lain yang layak untuk dipilih.
”Kami lelah wajah yang sama. Jimmy Morales benar-benar tidak meyakinkan saya, saya bahkan tidak akan memilih. Tapi dia adalah satu-satunya pilihan,” kata Ana Fuentes, 36, seorang pedagang di jalanan kepada Reuters.
Komisi Pemilihan Umum melaporkan pada hari Minggu bahwa, dengan hampir 70 persen tempat pemungutan suara (TPS), Morales meraih sekitar 72 persen suara. Sedangkan rivalnya, Sandra Torres hanya meraih 28 persen suara.
”Dengan pemilihan ini, Anda telah membuat saya jadi presiden, saya menerima mandat dan amanah untuk melawan korupsi yang telah menggerogoti kita,” kata Morales kepada AFP, Senin (26/10/2015).
Pilpres Guatemala digelar sebulan setengah setelah Presiden Otto Perez Molina mengundurkan diri dan dipenjara atas tuduhan terlibat skandal korupsi.
Morales dan Sandara Torres kemudian bersaing merebut kursi presiden sejak 6 September 2015. Mantan pelawak itu maju dalam Pilpres dengan dukungan Partai Front Konvergensi Nasional (FCN).
Kantor berita Reuters melaporkan, bahwa markas FCN merayakan kemenangan Morales dengan pesta musik. Sejatinya, Morales bukan sosok yang didambakan sebagai Presiden Guatemala, namun tidak ada sosok lain yang layak untuk dipilih.
”Kami lelah wajah yang sama. Jimmy Morales benar-benar tidak meyakinkan saya, saya bahkan tidak akan memilih. Tapi dia adalah satu-satunya pilihan,” kata Ana Fuentes, 36, seorang pedagang di jalanan kepada Reuters.
(mas)