Ribuan Warga Israel Gelar Demonstrasi Damai di Tel Aviv
A
A
A
TEL AVIV - Ribuan warga Israel turun ke jalan pada Sabtu malam untuk menyerukan pembicaraan damai dengan Palestina. Aksi demonstrasi ini terjadi di tengah upaya internasional untuk menghentikan krisis Palestina-Israel yang terus meningkat dalam sebulan terakhir.
Para pengunjuk rasa berbaris dari Rabin Square di pusat kota Tel Aviv, pusat perdagangan Israel, hingga kompleks pertahanan Hakirya, lokasi dimana Kementerian Pertahanan Israel berada seperti dikutip dari laman Xinhua, Minggu (25/10/2015).
Menurut Peace Now, organisasi sayap kiri yang menginisiasi aksi demonstrasi itu, sekitar 6.000 orang ambil bagian dalam aksi tersebut. Para demonstran meneriakkan "Yahudi dan Arab Menolak Permusuhan" dan "Dua Negara Untuk Dua Orang, Israel dan Palestina."
"Netanyahu, Anda telah gagal. Anda telah gagal dalam memberikan keamanan pribadi bagi warga Israel. Anda telah gagal dalam mengusulkan visi apapun untuk mengubah kenyataan," kata pemimpin faksi sayap kiri Meretz, Zehava Galon, yang ikut dalam demonstrasi tersebut.
Sementara Ketua Peace Now menyalahkan pemerintah dan pemimpin ultra nasionalis atas krisis yang terjadi saat ini. "Mereka menjadikan seluruh negara sebagai sandera dalam perang agama yang tidak perlu terjadi dan kita semua harus membayarnya," ucapnya.
Aksi kekerasan terbaru yang terjadi antara Israel dan Palestina telah menyebabkan 10 orang Israel tewas, dimana mayoritas diantaranya akibat penikaman yang dilakukan oleh warga Palestina. Sementara 54 warga Palestina tewas, dimana sebagian dari mereka tewas tertembus timah panas karena menjadi pelaku penikaman.
Para pengunjuk rasa berbaris dari Rabin Square di pusat kota Tel Aviv, pusat perdagangan Israel, hingga kompleks pertahanan Hakirya, lokasi dimana Kementerian Pertahanan Israel berada seperti dikutip dari laman Xinhua, Minggu (25/10/2015).
Menurut Peace Now, organisasi sayap kiri yang menginisiasi aksi demonstrasi itu, sekitar 6.000 orang ambil bagian dalam aksi tersebut. Para demonstran meneriakkan "Yahudi dan Arab Menolak Permusuhan" dan "Dua Negara Untuk Dua Orang, Israel dan Palestina."
"Netanyahu, Anda telah gagal. Anda telah gagal dalam memberikan keamanan pribadi bagi warga Israel. Anda telah gagal dalam mengusulkan visi apapun untuk mengubah kenyataan," kata pemimpin faksi sayap kiri Meretz, Zehava Galon, yang ikut dalam demonstrasi tersebut.
Sementara Ketua Peace Now menyalahkan pemerintah dan pemimpin ultra nasionalis atas krisis yang terjadi saat ini. "Mereka menjadikan seluruh negara sebagai sandera dalam perang agama yang tidak perlu terjadi dan kita semua harus membayarnya," ucapnya.
Aksi kekerasan terbaru yang terjadi antara Israel dan Palestina telah menyebabkan 10 orang Israel tewas, dimana mayoritas diantaranya akibat penikaman yang dilakukan oleh warga Palestina. Sementara 54 warga Palestina tewas, dimana sebagian dari mereka tewas tertembus timah panas karena menjadi pelaku penikaman.
(ian)