Reuni, Ratusan Warga Korsel Sambangi Korut
A
A
A
SEOUL - Ratusan warga Korea Selatan (Korsel) yang terpisah dengan sanak saudaranya akibat Perang Korea yang pecah pada 1950-1953, menghadiri reuni dengan anggota keluarga mereka yang berada di Korea Utara (Korut).
Sebanyak 389 warga Korsel dari 96 keluarga yang kebanyakan manula, turut ambil bagian dalam reuni keluarga yang diadakan di sebuah resor di Sokcho, dekat zona demiliterisasi. Mereka berbagi kebahagiaan dengan 141 warga Korut yang terpisah dengan keluarga mereka di Selatan dalam acara yang akan dilakukan mulai hari ini, Selasa (20/10/2015), hingga Kamis (22/10/2015).
"Saya tinggal sepanjang malam dengan hati gembira. Saya sangat berterima kasih untuk keluarga saya di Utara yang mencari untuk menemukan dan melihat saya," ujar seorang warga Korsel yang terpisah dengan keluarga sambil menangis seperti dikutip dari laman Xinhua.
Acara reuni keluarga ini disepakati oleh pihak Korsel dan Korut pada Agustus lalu, dalam pembicaraan tingkat atas yang melibatkan penasihat militer untuk Presiden Korsel, Park Geun-hye, dan pemimpin Korut, Kim Jong-un. Pertemuan tersebut digelar untuk meredakan ketegangan di Semenanjung Korea yang diambang konflik bersenjata.
Reuni ini adalah yang kedua dalam lima tahun terakhir. Reuni terakhir digelar pada tahun 2014 lalu. Sebelumnya, Korsel menyerukan kepada Korut untuk mengadakan reuni biasa secara berkelanjutan, namun Pyongyang memilih untuk bungkam.
Menteri unifikasi Korsel, Hong Yong-pyo mengatakan, pemerintah Korsel akan melakukan upaya terbaik agar kegiatan reuni ini bisa rutin dilakukan melalui dialog dengan pihak Korut.
Sebanyak 389 warga Korsel dari 96 keluarga yang kebanyakan manula, turut ambil bagian dalam reuni keluarga yang diadakan di sebuah resor di Sokcho, dekat zona demiliterisasi. Mereka berbagi kebahagiaan dengan 141 warga Korut yang terpisah dengan keluarga mereka di Selatan dalam acara yang akan dilakukan mulai hari ini, Selasa (20/10/2015), hingga Kamis (22/10/2015).
"Saya tinggal sepanjang malam dengan hati gembira. Saya sangat berterima kasih untuk keluarga saya di Utara yang mencari untuk menemukan dan melihat saya," ujar seorang warga Korsel yang terpisah dengan keluarga sambil menangis seperti dikutip dari laman Xinhua.
Acara reuni keluarga ini disepakati oleh pihak Korsel dan Korut pada Agustus lalu, dalam pembicaraan tingkat atas yang melibatkan penasihat militer untuk Presiden Korsel, Park Geun-hye, dan pemimpin Korut, Kim Jong-un. Pertemuan tersebut digelar untuk meredakan ketegangan di Semenanjung Korea yang diambang konflik bersenjata.
Reuni ini adalah yang kedua dalam lima tahun terakhir. Reuni terakhir digelar pada tahun 2014 lalu. Sebelumnya, Korsel menyerukan kepada Korut untuk mengadakan reuni biasa secara berkelanjutan, namun Pyongyang memilih untuk bungkam.
Menteri unifikasi Korsel, Hong Yong-pyo mengatakan, pemerintah Korsel akan melakukan upaya terbaik agar kegiatan reuni ini bisa rutin dilakukan melalui dialog dengan pihak Korut.
(ian)