Jumlah Jamaah Haji Meninggal Korban Tragedi Mina 2.177 Jiwa
Jumlah Jamaah Haji Meninggal Korban Tragedi Mina 2.177 Jiwa
A
A
A
RIYADH - Jumlah jamaah haji yang meninggal dalam tragedi di Mina, Arab Saudi pada bulan lalu mencapai 2.177 jiwa. Angka itu dirilis kantor berita Associated Press (AP) setelah para pejabat di Kerajaan Arab Saudi bertemu untuk membahas tragedi itu.
Jumlah korban meninggal terus bertambah sejak 24 September 2015. Namun, otoritas Saudi belum memperbarui data mereka sejak 26 September 2015, di mana korban meninggal masih tertulis 769 jiwa dan korban luka 934 orang.
Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Naif bin Abdulaziz, yang juga Menteri Dalam Negeri Saudi telah mengawasi pertemuan pada hari Minggu yang membahas tentang tragedi di Mina. Pembahasan tentang musibah dalam ibadah haji itu dilaporkan kantor berita Saudi, SPA. Kantor berita milik Pemerintah Saudi itu juga tidak memberikan tanggan resmi terkait jumlah korban meninggal yang telah melonjak.
”Putra mahkota meyakinkan ada kemajuan dalam penyelidikan,” tulis SPA, Selasa (20/10/2015). ”Dia mengarahkan anggota komite untuk melanjutkan upaya mereka guna menemukan penyebab kecelakaan, berdoa kepada Tuhan agar menerima para martir dan berharap yang terluka cepat sembuh,” lanjut laporan media Saudi itu.
Raja Salman sebelumnya memerintahkan penyelidikan tuntas terkait musibah itu. Saudi telah menolak saran Iran agar dibentuk badan penyelidik independen terkait tragedi di Mina yang terdiri dari negara-negara Muslim.
Sementara itu, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, dalam situs resminya hari Senin, kembali mengkritik Saudi dan negara-negara Barat yang jadi sekutu Saudi terkait tragedi di Mina.
”Pembohong, yang mengaku (mempromosikan) hak asasi manusia, serta pemerintah Barat, yang kadang-kadang membuat keributan besar atas kematian satu orang, tetap diam membisu dalam insiden ini dan mendukung pemerintah sekutu mereka,” kata Khamenei.
”Jika mereka tulus, pendukung (Saudi) ini akan memproklamirkan diri soal hak asasi manusia dan harus menuntut pertanggungjawaban, kompensasi, jaminan dan hukuman bagi para pelaku (yang bertangungjawab) atas bencana ini.” Lanjut Khamenei.
Data kantor berita AP itu berdasarkan jumlah korban meninggal dari media resmi pemerintah dan komentar pejabat 30 dari 180 negara yang mengirim warga untuk beribadah haji.
Iran menyatakan 465 jamaah haji meninggal. Mali kehilangan 254 orang. Nigeria kehilangan 199 orang. Kamerun kehilangan 76 orang, Niger kehilangan 72 orang, Senegal kehilangan 61 orang, dan Pantai Gading dan Benin kehilangan 52 orang.
Kemudian, Mesir kehilangan 182 orang. Bangladesh kehilangan 137 orang. Indonesia kehilangan 126 orang. India kehilangan 116 orang. Pakistan kehilangan 102 orang. Ethiopia kehilangan 47 orang. Chad kehilangan 43 orang.
Selanjutnya, Maroko kehilangan 36 orang. Aljazair kehilangan 33 orang. Sudan kehilangan 30 orang. Burkina Faso kehilangan 22 orang. Tanzania kehilangan 20 orang. Somalia kehilangan 10 orang. Kenya kehilangan delapan orang. Ghana dan Turki kehilangan tujuh orang. Myanmar dan Libya kehilangan enam orang. China kehilangan empat orang. Afghanistan kehilangan dua orang. Yordania dan Malaysia kehilangan satu orang.
Jumlah korban meninggal terus bertambah sejak 24 September 2015. Namun, otoritas Saudi belum memperbarui data mereka sejak 26 September 2015, di mana korban meninggal masih tertulis 769 jiwa dan korban luka 934 orang.
Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Naif bin Abdulaziz, yang juga Menteri Dalam Negeri Saudi telah mengawasi pertemuan pada hari Minggu yang membahas tentang tragedi di Mina. Pembahasan tentang musibah dalam ibadah haji itu dilaporkan kantor berita Saudi, SPA. Kantor berita milik Pemerintah Saudi itu juga tidak memberikan tanggan resmi terkait jumlah korban meninggal yang telah melonjak.
”Putra mahkota meyakinkan ada kemajuan dalam penyelidikan,” tulis SPA, Selasa (20/10/2015). ”Dia mengarahkan anggota komite untuk melanjutkan upaya mereka guna menemukan penyebab kecelakaan, berdoa kepada Tuhan agar menerima para martir dan berharap yang terluka cepat sembuh,” lanjut laporan media Saudi itu.
Raja Salman sebelumnya memerintahkan penyelidikan tuntas terkait musibah itu. Saudi telah menolak saran Iran agar dibentuk badan penyelidik independen terkait tragedi di Mina yang terdiri dari negara-negara Muslim.
Sementara itu, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, dalam situs resminya hari Senin, kembali mengkritik Saudi dan negara-negara Barat yang jadi sekutu Saudi terkait tragedi di Mina.
”Pembohong, yang mengaku (mempromosikan) hak asasi manusia, serta pemerintah Barat, yang kadang-kadang membuat keributan besar atas kematian satu orang, tetap diam membisu dalam insiden ini dan mendukung pemerintah sekutu mereka,” kata Khamenei.
”Jika mereka tulus, pendukung (Saudi) ini akan memproklamirkan diri soal hak asasi manusia dan harus menuntut pertanggungjawaban, kompensasi, jaminan dan hukuman bagi para pelaku (yang bertangungjawab) atas bencana ini.” Lanjut Khamenei.
Data kantor berita AP itu berdasarkan jumlah korban meninggal dari media resmi pemerintah dan komentar pejabat 30 dari 180 negara yang mengirim warga untuk beribadah haji.
Iran menyatakan 465 jamaah haji meninggal. Mali kehilangan 254 orang. Nigeria kehilangan 199 orang. Kamerun kehilangan 76 orang, Niger kehilangan 72 orang, Senegal kehilangan 61 orang, dan Pantai Gading dan Benin kehilangan 52 orang.
Kemudian, Mesir kehilangan 182 orang. Bangladesh kehilangan 137 orang. Indonesia kehilangan 126 orang. India kehilangan 116 orang. Pakistan kehilangan 102 orang. Ethiopia kehilangan 47 orang. Chad kehilangan 43 orang.
Selanjutnya, Maroko kehilangan 36 orang. Aljazair kehilangan 33 orang. Sudan kehilangan 30 orang. Burkina Faso kehilangan 22 orang. Tanzania kehilangan 20 orang. Somalia kehilangan 10 orang. Kenya kehilangan delapan orang. Ghana dan Turki kehilangan tujuh orang. Myanmar dan Libya kehilangan enam orang. China kehilangan empat orang. Afghanistan kehilangan dua orang. Yordania dan Malaysia kehilangan satu orang.
(mas)
Explore More