Nasrallah: Hizbullah Siap Bantu Palestina Lawan Israel
A
A
A
BEIRUT - Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah menegaskan, pihaknya siap berjuang bersama warga Palestina melawan Israel. Pernyataan ini muncul di tengah semakin panasnya situasi di wilayah Yerusalem dan Tepi Barat.
"Saya ingin meyakinkan semua bahwa perlawanan telah memiliki pemimpin besar selama bertahun-tahun. Kami akan terus melakukan perlawanan terhadap proyek Zionis di wilayah ini dan kami akan terus berjuang bersama rakyat Palestina," kata Nassralah dalam sebuah pernyataan.
Dirinya juga mengatakan, bahwa rezim Zionis tidak akan memiliki masa depan yang cerah. "Tidak akan ada masa depan bagi entitas Zionis dengan hadirnya perlawanan," sambungnya, seperti dilansir Jpost pada Minggu (18/10).
Kekerasan dan aksi penyerangan memang terus meningkat di sekitar wilayah Yerusalem dan Tepi Barat. Terakhir, Jumat lalu, sekelompok warga Palestina membakar komplek makam yang dikeramatkan oleh kaum Yahudi.
Pembakaran situs suci tersebut merupakan efek domino dari eskalasi ketegangan dengan kekerasan yang berlangsung sejak akhir bulan September lalu. Saat itu, pasukan Israel menerobos dan menyerang jamaah di dalam masjid.
Aksi ini mendapat perlawanan dari warga Palestina hingga akhirnya muncul aksi-aksi penikaman terhadap warga dan aparat keamanan Israel.
"Saya ingin meyakinkan semua bahwa perlawanan telah memiliki pemimpin besar selama bertahun-tahun. Kami akan terus melakukan perlawanan terhadap proyek Zionis di wilayah ini dan kami akan terus berjuang bersama rakyat Palestina," kata Nassralah dalam sebuah pernyataan.
Dirinya juga mengatakan, bahwa rezim Zionis tidak akan memiliki masa depan yang cerah. "Tidak akan ada masa depan bagi entitas Zionis dengan hadirnya perlawanan," sambungnya, seperti dilansir Jpost pada Minggu (18/10).
Kekerasan dan aksi penyerangan memang terus meningkat di sekitar wilayah Yerusalem dan Tepi Barat. Terakhir, Jumat lalu, sekelompok warga Palestina membakar komplek makam yang dikeramatkan oleh kaum Yahudi.
Pembakaran situs suci tersebut merupakan efek domino dari eskalasi ketegangan dengan kekerasan yang berlangsung sejak akhir bulan September lalu. Saat itu, pasukan Israel menerobos dan menyerang jamaah di dalam masjid.
Aksi ini mendapat perlawanan dari warga Palestina hingga akhirnya muncul aksi-aksi penikaman terhadap warga dan aparat keamanan Israel.
(esn)