Bangun Kerjasama Pertahanan, Petinggi Militer China Kunjungi Iran
A
A
A
BEIJING - Wakil Kepala Staf Tentara Pembebasan Rakyat China, Laksamana Sun Jianguo mengatakan, pihaknya akan membangun kerjasama yang lebih dalam dengan Iran. Jianguo mengatakan, China menaruh perhatian besar untuk mengembangkan hubungan dengan Iran.
Hal itu dikatakan Jianguo saat bertemu dengan Menteri Pertahanan Iran, Hossein Dehghan, di Teheran. "Tujuan dari kunjungan delegasi ini adalah untuk lebih mempromosikan perhabatan, memperdalam kerjasama, dan bertukar pandangan dengan Iran dalam hubungan militer bilateral dan isu-isu yang menjadi perhatian bersama," begitu pernyataan yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan China.
"Pertemuan ini juga akan mempromosikan pelestarian perdamaian internasional dan stabilitas regional," demikian pernyataan itu seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (15/10/2015). Ia juga mengatakan, China yang merupakan konsumen terbesar minyak Iran, merasa senang dengan dicapainya kesepakatan perjanjian nuklir Internasional.
China dan Iran selama ini memang mempunyai hubungan diplomatik, ekonomi, perdagangan, dan energi. China bahkan menjadi inisiator terjadinya kesepakatan nuklir internasional dengan mendorong Amerika Serikat (AS) dan Iran untuk mau duduk bersama di meja perundingan.
Dalam hal menyikapi krisis Suriah, kedua negara adalah pendukung Presiden Bashar al-Assad. Beijing telah berulang kali memperingatkan bahwa aksi militer tidak dapat mengakhiri krisis di Suriah dan telah mendesak diadakannya pembicaraan dan solusi politik sebagai jalan keluar Suriah dari krisis.
Hal itu dikatakan Jianguo saat bertemu dengan Menteri Pertahanan Iran, Hossein Dehghan, di Teheran. "Tujuan dari kunjungan delegasi ini adalah untuk lebih mempromosikan perhabatan, memperdalam kerjasama, dan bertukar pandangan dengan Iran dalam hubungan militer bilateral dan isu-isu yang menjadi perhatian bersama," begitu pernyataan yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan China.
"Pertemuan ini juga akan mempromosikan pelestarian perdamaian internasional dan stabilitas regional," demikian pernyataan itu seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (15/10/2015). Ia juga mengatakan, China yang merupakan konsumen terbesar minyak Iran, merasa senang dengan dicapainya kesepakatan perjanjian nuklir Internasional.
China dan Iran selama ini memang mempunyai hubungan diplomatik, ekonomi, perdagangan, dan energi. China bahkan menjadi inisiator terjadinya kesepakatan nuklir internasional dengan mendorong Amerika Serikat (AS) dan Iran untuk mau duduk bersama di meja perundingan.
Dalam hal menyikapi krisis Suriah, kedua negara adalah pendukung Presiden Bashar al-Assad. Beijing telah berulang kali memperingatkan bahwa aksi militer tidak dapat mengakhiri krisis di Suriah dan telah mendesak diadakannya pembicaraan dan solusi politik sebagai jalan keluar Suriah dari krisis.
(ian)