Situasi Memanas, Israel Akan Blokade Yerusalem
A
A
A
YERUSALEM - Pemerintah Israel akan memblokade sebagian wilayah Yerusalem setelah situasi di kota tua itu memanas. Langkah Israel itu diklaim untuk menghentikan serangan dari warga Palestina.
Israel juga akan mengerahkan sejumlah tentara IDF untuk membantu polisi Israel di beberapa daerah di Yerusalem. Langkah Israel itu diambil setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bersumpah untuk mengambil "langkah-langkah agresif" guna mencegah kekerasan lebih lanjut di kota suci tersebut.
”Kabinet keamanan memutuskan beberapa langkah untuk memerangi ‘terorisme’, terutama otorisasi polisi untuk menutup atau memberlakukan jam malam di bagian Yerusalem terkait kasus gesekan atau hasutan untuk melakukan kekerasan,” bunyi pernyataan Kabinet Keamanan Israel yang dirilis Rabu pagi (14/10/2015). (Baca: Lagi, 2 Warga Israel Tewas Ditusuk)
Langkah kontroversial Israel lainnya adalah keputusan untuk tidak memulangkan jenazah warga Palestina yang terlibat serangan terhadap Israel kepada pihak keluarganya.
“Keluarga ‘teroris’ ternyata menjadikan pemakamannya sebagai dukungan untuk teror dan hasutan. Kami tidak bisa membiarkan itu,” kata Menteri Keamanan Publik Israel, Gilad Erdan, yang menyebut warga Palestina pelaku serangan sebagai teroris.
Selain itu, Israel juga akan merobohkan rumah warga Palestina yang terlibat serangan terhadap Israel. Izin tinggal warga tersebut juga akan dicabut.”Selain pembongkaran rumah ‘teroris', tidak ada pembangunan (rumah) baru yang akan diizinkan,” imbuh pernyataan Kabinet Keamanan Israel, seperti dikutip IB Times.
Dalam beberapa hari ini situasi di Yerusalem memanas menyusul dua serangan terbaru oleh sejumlah warga Palestina yang menewaskan dua warga Israel dan melukai 20 orang lainnya.
Israel juga akan mengerahkan sejumlah tentara IDF untuk membantu polisi Israel di beberapa daerah di Yerusalem. Langkah Israel itu diambil setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bersumpah untuk mengambil "langkah-langkah agresif" guna mencegah kekerasan lebih lanjut di kota suci tersebut.
”Kabinet keamanan memutuskan beberapa langkah untuk memerangi ‘terorisme’, terutama otorisasi polisi untuk menutup atau memberlakukan jam malam di bagian Yerusalem terkait kasus gesekan atau hasutan untuk melakukan kekerasan,” bunyi pernyataan Kabinet Keamanan Israel yang dirilis Rabu pagi (14/10/2015). (Baca: Lagi, 2 Warga Israel Tewas Ditusuk)
Langkah kontroversial Israel lainnya adalah keputusan untuk tidak memulangkan jenazah warga Palestina yang terlibat serangan terhadap Israel kepada pihak keluarganya.
“Keluarga ‘teroris’ ternyata menjadikan pemakamannya sebagai dukungan untuk teror dan hasutan. Kami tidak bisa membiarkan itu,” kata Menteri Keamanan Publik Israel, Gilad Erdan, yang menyebut warga Palestina pelaku serangan sebagai teroris.
Selain itu, Israel juga akan merobohkan rumah warga Palestina yang terlibat serangan terhadap Israel. Izin tinggal warga tersebut juga akan dicabut.”Selain pembongkaran rumah ‘teroris', tidak ada pembangunan (rumah) baru yang akan diizinkan,” imbuh pernyataan Kabinet Keamanan Israel, seperti dikutip IB Times.
Dalam beberapa hari ini situasi di Yerusalem memanas menyusul dua serangan terbaru oleh sejumlah warga Palestina yang menewaskan dua warga Israel dan melukai 20 orang lainnya.
(mas)