Kecam Politisasi Tragedi Mina, Raja Saudi Tertarik Persatuan Islam
A
A
A
RIYADH - Saud Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz, mengecam politisasi tragedi di Mina yang menewaskan lebih dari 700 jamaah haji dari berbagai negara. Raja Salman mengaku negaranya selalu tertarik pada persatuan Islam.
Menurutnya, dengan persatuan umat Islam, orang-orang tidak akan mungkin mengambil keuntungan dari insiden di Mina, di mana banyak jamaah haji meninggal terinjak-injak dalam perjalanan melempar jumrah.
Komentar Raja Salman itu muncul saat ia memimpin sesi mingguan Dewan Menteri di Istana Al-Yamama pada hari Senin. “Pernyataan yang tidak bertanggung jawab yang bertujuan untuk eksploitasi politik dari (insiden) terinjak-injak di Mina dan menyebabkan pertikaian dan perpecahan di dunia Islam tidak akan mempengaruhi peran Kerajaan dan tugasnya untuk melayani jamaah (haji),” Raja Salman, sebagaimana dilansir Al Arabiya, Selasa (13/10/2015).
”Kerajaan, yang dimuliakan oleh Tuhan untuk menjaga dua masjid suci dan melayani para peziarah yang mengunjunginya, mengerahkan semua upaya dan kemampuan untuk menjamin keamanan peziarah dan memungkinkan mereka untuk melakukan ritual mereka agar mudah dan nyaman,” lanjut Raja Salman.
Menteri Kebudayaan dan Informasi Saudi, Adel Al-Turaifi, kepada kantor berita SPA, di sela-sela forum yang sama mengataka bahwa Raja Salman mengucapkan terima kasih kepada para pemimpin negara-negara sahabat yang ramah, yang telah menyampaikan belasungkawa untuk Kerajaan atas insiden di Mina.
Raja Salman juga menegaskan dukungannya untuk Presiden Yaman, Abed Rabbo Mansour Hadi, yang merupakan presiden sah yang diakui masyarakat internasional.
Menurutnya, dengan persatuan umat Islam, orang-orang tidak akan mungkin mengambil keuntungan dari insiden di Mina, di mana banyak jamaah haji meninggal terinjak-injak dalam perjalanan melempar jumrah.
Komentar Raja Salman itu muncul saat ia memimpin sesi mingguan Dewan Menteri di Istana Al-Yamama pada hari Senin. “Pernyataan yang tidak bertanggung jawab yang bertujuan untuk eksploitasi politik dari (insiden) terinjak-injak di Mina dan menyebabkan pertikaian dan perpecahan di dunia Islam tidak akan mempengaruhi peran Kerajaan dan tugasnya untuk melayani jamaah (haji),” Raja Salman, sebagaimana dilansir Al Arabiya, Selasa (13/10/2015).
”Kerajaan, yang dimuliakan oleh Tuhan untuk menjaga dua masjid suci dan melayani para peziarah yang mengunjunginya, mengerahkan semua upaya dan kemampuan untuk menjamin keamanan peziarah dan memungkinkan mereka untuk melakukan ritual mereka agar mudah dan nyaman,” lanjut Raja Salman.
Menteri Kebudayaan dan Informasi Saudi, Adel Al-Turaifi, kepada kantor berita SPA, di sela-sela forum yang sama mengataka bahwa Raja Salman mengucapkan terima kasih kepada para pemimpin negara-negara sahabat yang ramah, yang telah menyampaikan belasungkawa untuk Kerajaan atas insiden di Mina.
Raja Salman juga menegaskan dukungannya untuk Presiden Yaman, Abed Rabbo Mansour Hadi, yang merupakan presiden sah yang diakui masyarakat internasional.
(mas)