Bom Bunuh Diri Hantam Konvoi Pasukan Asing di Afghanistan
A
A
A
KABUL - Sebuah bom bunuh diri dengan target konvoi pasukan asing di ibukota Afghanistan, Kabul, meledak saat jam sibuk lalu lintas. Bom tersebut menghantam sebuah kendaraan lapis baja dan membuat kendaraan tersebut terbalik. Belum diketahui jumlah korban akibat seragan itu.
Tayang televisi menunjukkan gambar sebuah kendaraan lapis baja yang terbalik pada salah satu sisinya dan sebagian pasukan keamanan Afghanistan mengepung jalan di wilayah Joi Sheer.
"Itu adalah bom bunuh diri yang ditujukan kepada konvoi pasukan asing di wilayah yang ramai di kota dan ada korban yang jatuh," ujar wakil juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Najib Denmark. Ia pun belum bisa mengungkapkan apakah korban yang jatuh berasal dari pasukan asing atau bukan.
Kelompok Taliban mengaku bertanggung jawab atas serangan di pusat kota Kabul yang relatif tenang setelah serangkaian pemboman yang terjadi pada sepanjang bulan Agustus lalu.
Para pemberontak Taliban terus melakukan serangan terlebih setelah kematian sang pemimpin Mullah Omar. Mereka sebelumnya sempat menguasai kota Kunduz sebelum akhirnya berhasil direbut kembali oleh pasukan pemerintah dibantu oleh pasukan NATO. Hingga kini, pertempuran antara pasukan pemerintah dengan Taliban masih terus terjadi di pinggiran Kunduz.
Tayang televisi menunjukkan gambar sebuah kendaraan lapis baja yang terbalik pada salah satu sisinya dan sebagian pasukan keamanan Afghanistan mengepung jalan di wilayah Joi Sheer.
"Itu adalah bom bunuh diri yang ditujukan kepada konvoi pasukan asing di wilayah yang ramai di kota dan ada korban yang jatuh," ujar wakil juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Najib Denmark. Ia pun belum bisa mengungkapkan apakah korban yang jatuh berasal dari pasukan asing atau bukan.
Kelompok Taliban mengaku bertanggung jawab atas serangan di pusat kota Kabul yang relatif tenang setelah serangkaian pemboman yang terjadi pada sepanjang bulan Agustus lalu.
Para pemberontak Taliban terus melakukan serangan terlebih setelah kematian sang pemimpin Mullah Omar. Mereka sebelumnya sempat menguasai kota Kunduz sebelum akhirnya berhasil direbut kembali oleh pasukan pemerintah dibantu oleh pasukan NATO. Hingga kini, pertempuran antara pasukan pemerintah dengan Taliban masih terus terjadi di pinggiran Kunduz.
(ian)