Ke Malaysia, Menlu RI Bawa Isu Perbatasan
A
A
A
JAKARTA - Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi akan bertolak ke Malaysia pada akhir pekan mendatang. Di Malaysia, dirinya akan melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Malaysia Datuk Seri Anifah Aman untuk membahas beberapa isu bilateral kedua negara.
Salah satu isu utama yang akan dibawa Retno dalam pertemuan tersebut adalah mengenai masalah perbatasan. Seperti diketahui, masalah perbatasan antara Malaysia dan Indoensia adalah masalah klasik yang sampai saat ini masih belum selesai.
"Jumat mau ke Malaysia untuk join comision antara RI dan Malaysia. Pertemuan ini akan membahas soal biaya visa, perkembangan migrasi Rohingnya, kebakaran hutan, soal perbatasan, perdagangan, pendidikan, lingkungan hidup, TKI, dan review beberapa perjanjian," ungkap juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Arrmanantha Nassir.
"Isu perbatasan menjadi prioritas RI dengan Malaysia, dimana sejak awal tahun telah dibentuk tim untuk perundingan. Tim tersebut sudah tiga kali bertemu, ada beberapa langkah, tapi semuanya masih dalam proses," sambungnya pada Kamis (8/10/2015).
Setidaknya ada lima titik perbatasan yang masih menjadi pembahasan kedua negara. Lima titik tersebur antara lain Laut Sulawesi, Laut China Selatan, Selat Singapura bagian Timur, Selat Malaka bagian Selatan dan Selat Malaka.
Salah satu isu utama yang akan dibawa Retno dalam pertemuan tersebut adalah mengenai masalah perbatasan. Seperti diketahui, masalah perbatasan antara Malaysia dan Indoensia adalah masalah klasik yang sampai saat ini masih belum selesai.
"Jumat mau ke Malaysia untuk join comision antara RI dan Malaysia. Pertemuan ini akan membahas soal biaya visa, perkembangan migrasi Rohingnya, kebakaran hutan, soal perbatasan, perdagangan, pendidikan, lingkungan hidup, TKI, dan review beberapa perjanjian," ungkap juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Arrmanantha Nassir.
"Isu perbatasan menjadi prioritas RI dengan Malaysia, dimana sejak awal tahun telah dibentuk tim untuk perundingan. Tim tersebut sudah tiga kali bertemu, ada beberapa langkah, tapi semuanya masih dalam proses," sambungnya pada Kamis (8/10/2015).
Setidaknya ada lima titik perbatasan yang masih menjadi pembahasan kedua negara. Lima titik tersebur antara lain Laut Sulawesi, Laut China Selatan, Selat Singapura bagian Timur, Selat Malaka bagian Selatan dan Selat Malaka.
(esn)