UE Gelar Operasi Militer untuk Tangkap Sindikat Perdagangan Manusia

Jum'at, 25 September 2015 - 16:55 WIB
UE Gelar Operasi Militer untuk Tangkap Sindikat Perdagangan Manusia
UE Gelar Operasi Militer untuk Tangkap Sindikat Perdagangan Manusia
A A A
ROMA - Uni Eropa (UE) akan menggunakan kapal perang untuk mengejar dan menangkap pelaku perdagangan manusia (human traficking) di perairan internasional. Kapal perang dikerahkan sebagai bagian dari operasi militer. Langkah ini diambil untuk membatasi arus pengungsi ke Eropa.

"Keputusan politik telah diambil dan semua kapal tempur siap melakukannya," ujar Kepala Urusan Luar Negeri UE, Federica Mogherini di markas operasi militer UE di Roma, Italia, seperti dikutip dari laman Al Jazeera, Jumat (25/9/2015).

Tahap pertama dari operasi ini diluncurkan akhir Juni lalu. Operasi ini termasuk pengintaian, pengawasan, dan pengumpulan data intelijen. Mereka juga akan melakukan pendekatan dan pembicaraan dengan para pengungsi yang berhasil diselamatkan di laut untuk mengumpulkan data jaringan para pelaku traficking.

Operasi ini akan melibatkan empat kapal, termasuk sebuah kapal induk milik Italia, dan empat pesawat serta 1.318 staf dari 22 negara-negara Eropa.

"Kami sekarang memiliki gambaran lengkap tentang bagaimana, kapan dan di mana organisasi traficking dan jaringannya beroperasi, sehingga kami siap untuk secara efektif membongkar jaringan mereka," tambahnya.

Operasi lanjutan akan dilakukan pada tanggal 7 Oktober. Pada tahap ini, akan dilakukan penyitaan kapal dan penangkapan para pelaku traficking di perairan internasional, serta menyebarkan kapal perang Eropa dengan kondisi tidak memasuki perairan Libya.

Meski begitu, Mogherini menyatakan, pihaknya masih menunggu persetujuan dari Dewan Keamanan UE dan pemerintah Libya untuk memperluas operasi hingga ke perairan Libya.

"Banyak hal yang bisa kami lakukan di laut lepas, dan sementara itu kami harus terus bekerja sesuai dengan kerangka hukum yang bisa membuat kami juga bisa beroperasi di wilayah perairan Libya," tukasnya.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6743 seconds (0.1#10.140)