Labeli Tentara Yahudi Teroris, Museum di Inggris Minta Maaf
A
A
A
LONDON - Imperial War Museum (IWM) di London, Inggris, meminta maaf setelah melabeli foto tentara Yahudi yang ikut Perang Dunia II melawan Nazi dengan sebutan “teroris”.
Gara-gara label itu, komunitas Yahudi protes. Awalnya, museum itu mem-posting secara online foto dari Brigade Yahudi yang diambil pada Oktober 1944. Museum itu memberikan judul foto; ”Kegiatan teroris: Pria dari Batalyon Pertama Brigade Yahudi selama masa march.”
Lantaran diprotes komunitas Yahudi, museum itu akhirnya menghapus foto tersebut dari arsip online-nya pada pekan ini.
Komunitas Yahudi, Simon Wiesenthal Center di Los Angeles, menulis keluhan kepada museum terkait label “teroris” di foto itu. Direktur kelompok itu untuk hubungan internasional, Dr Simon Samuels menulis bahwa museum itu telah “ternoda” atas tindakannya.
”Untuk orang-orang Yahudi Inggris, banyak dari mereka bertugas di pasukan ‘HM’, yang kemudian muncul Israel yang baru lahir sebagai relawan untuk mengusir Arab, dan dipimpin Inggris dengan tekad membereskanrencana pemusnahan oleh Hitler. Apakah Anda memfitnah militer Yahudi yang setia pada Inggris dengan stigma 'terorisme'?,” kata Samuels.
“Brigade Yahudi di bawah komando Inggris adalah pahlawan yang memerangi teroris fasis di Italia. Mereka saksi mata untuk pemusnahan orang-orang mereka karena mereka bergabung dengan kelompok daripembebas kamp-kamp,” lanjut dia, seperti dikutip Russia Today, semalam.
”Untuk menyebut mereka sebagai 'teroris' adalah revisi Holocaust terbesar yang pernah dibayangkan. Ini telah menodai museum,” imbuh dia.
Manajer Komunikasi Korporasi IWM, Bryony Phillips, mengatakan pelabelan pada foto itu merupakan tindakan tidak sengaja. ”Kami meminta maaf tanpa syarat. Ini adalah label bersejarah yang kami terima bersama foto, tidak sengaja meng-upload untuk memberikan akses publik untuk arsip kami yang komprehensif,” ujarnya.
Gara-gara label itu, komunitas Yahudi protes. Awalnya, museum itu mem-posting secara online foto dari Brigade Yahudi yang diambil pada Oktober 1944. Museum itu memberikan judul foto; ”Kegiatan teroris: Pria dari Batalyon Pertama Brigade Yahudi selama masa march.”
Lantaran diprotes komunitas Yahudi, museum itu akhirnya menghapus foto tersebut dari arsip online-nya pada pekan ini.
Komunitas Yahudi, Simon Wiesenthal Center di Los Angeles, menulis keluhan kepada museum terkait label “teroris” di foto itu. Direktur kelompok itu untuk hubungan internasional, Dr Simon Samuels menulis bahwa museum itu telah “ternoda” atas tindakannya.
”Untuk orang-orang Yahudi Inggris, banyak dari mereka bertugas di pasukan ‘HM’, yang kemudian muncul Israel yang baru lahir sebagai relawan untuk mengusir Arab, dan dipimpin Inggris dengan tekad membereskanrencana pemusnahan oleh Hitler. Apakah Anda memfitnah militer Yahudi yang setia pada Inggris dengan stigma 'terorisme'?,” kata Samuels.
“Brigade Yahudi di bawah komando Inggris adalah pahlawan yang memerangi teroris fasis di Italia. Mereka saksi mata untuk pemusnahan orang-orang mereka karena mereka bergabung dengan kelompok daripembebas kamp-kamp,” lanjut dia, seperti dikutip Russia Today, semalam.
”Untuk menyebut mereka sebagai 'teroris' adalah revisi Holocaust terbesar yang pernah dibayangkan. Ini telah menodai museum,” imbuh dia.
Manajer Komunikasi Korporasi IWM, Bryony Phillips, mengatakan pelabelan pada foto itu merupakan tindakan tidak sengaja. ”Kami meminta maaf tanpa syarat. Ini adalah label bersejarah yang kami terima bersama foto, tidak sengaja meng-upload untuk memberikan akses publik untuk arsip kami yang komprehensif,” ujarnya.
(mas)