Tragedi Mina Renggut 717 Jamaah Haji, Ini Kata Raja Salman
A
A
A
MINA - Tragedi melempar jumrah di Mina, Arab Saudi menyebakan 717 jamaah haji meninggal dan 863 jamaah lainnya terluka. Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz angkat bicara setelah Kerajaan Arab Saudi disalahkan dalam tragedi kemarin.
Raja Salman menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas tragedi itu. Dia langsung memerintahkan aparat berwenang untuk meninjau manajemen haji. (Baca: UPADATE: Korban Tewas Tragedi Mina Jadi 717 Jiwa)
”Kami telah menginstruksikan pihak berwenang untuk meninjau operasi untuk meningkatkan perbaikan di tingkat organisasi dan manajemen untuk memastikan bahwa para tamu Tuhan melakukan ritual yang nyaman dan mudah,” kata Raja Salman, seperti dikutip Reuters, Jumat (25/9/2015).
Sementara itu, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi, Mansour Turki, mengatakan, penyelidikan akan dilakukan untuk mengetahui penyebab penumpukan massa jamaah haji yang tidak biasa di lokasi kejadian kemarin. “Alasan untuk itu belum diketahui,” katanya dalam jumpa pers di Mina.
Tragedi di Mina dianggap tragedi terburuk dalam pelaksanaan ibadah haji selama 25 tahun terakhir atau sejak Juli 1990 di mana 1.426 jamaah haji meninggal di sebuah terowongan di Mina.
Para jamaah haji kemarin sejatinya sedang menjalankan ritual melempar jumrah atau dikenal dengan istilah “merajam setan”, yakni melemparkan kerikil ke sebuah situs yang dianggap simbol setan. Namun, ada sekelompok jamaah yang tiba-tiba berhenti dan membuat penumpukan massa jamaah dalam jumlah besar di salah satu jalur menuju situs melempar jumrah.
Dari 717 jamaah haji yang meninggal, ada tiga jamaah haji asal Indonesia di dalamnya. (Baca juga: UPDATE: Total 3 WNI Tewas, 1 Kritis dalam Tragedi Mina)
Raja Salman menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas tragedi itu. Dia langsung memerintahkan aparat berwenang untuk meninjau manajemen haji. (Baca: UPADATE: Korban Tewas Tragedi Mina Jadi 717 Jiwa)
”Kami telah menginstruksikan pihak berwenang untuk meninjau operasi untuk meningkatkan perbaikan di tingkat organisasi dan manajemen untuk memastikan bahwa para tamu Tuhan melakukan ritual yang nyaman dan mudah,” kata Raja Salman, seperti dikutip Reuters, Jumat (25/9/2015).
Sementara itu, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi, Mansour Turki, mengatakan, penyelidikan akan dilakukan untuk mengetahui penyebab penumpukan massa jamaah haji yang tidak biasa di lokasi kejadian kemarin. “Alasan untuk itu belum diketahui,” katanya dalam jumpa pers di Mina.
Tragedi di Mina dianggap tragedi terburuk dalam pelaksanaan ibadah haji selama 25 tahun terakhir atau sejak Juli 1990 di mana 1.426 jamaah haji meninggal di sebuah terowongan di Mina.
Para jamaah haji kemarin sejatinya sedang menjalankan ritual melempar jumrah atau dikenal dengan istilah “merajam setan”, yakni melemparkan kerikil ke sebuah situs yang dianggap simbol setan. Namun, ada sekelompok jamaah yang tiba-tiba berhenti dan membuat penumpukan massa jamaah dalam jumlah besar di salah satu jalur menuju situs melempar jumrah.
Dari 717 jamaah haji yang meninggal, ada tiga jamaah haji asal Indonesia di dalamnya. (Baca juga: UPDATE: Total 3 WNI Tewas, 1 Kritis dalam Tragedi Mina)
(mas)