Mossad Sadap Hotel Tempat Pembicaraan Nuklir Iran

Rabu, 23 September 2015 - 14:43 WIB
Mossad Sadap Hotel Tempat...
Mossad Sadap Hotel Tempat Pembicaraan Nuklir Iran
A A A
BERN - Sebuah media di Swiss menurunkan laporan yang menyatakan bahwa dinas rahasia Israel, Mossad, telah menyadap hotel tempat dilangsungkannya pembicaraan nuklir Iran di Swiss dan Austria. Aksi spionase itu dilakukan Mossad dengan cara meretas kamera pengintai di hotel yang digunakan untuk pembicaraan nuklir Iran di Swiss dan Austria.

Surat kabar Der Tagesanzeiger menyatakan, Mossad menggunakan program Trojan yang sangat canggih untuk menyusup ke dalam kamera pengintai di sejumlah hotel yang digunakan dalam proses pembicaraan perjanjian nuklir Iran. Trojan ini disusupkan untuk mendapatkan akses ke kamera pengintai hotel dan sistem mikrofon, seperti dikutip dari laman Independent, Rabu (23/9/2015).

Namun sebelum kesepakatan bersejarah itu tercapai, pihak keamanan Swiss telah menggerebek sebuah kamar di President Wilson Hotel Jenewa, di mana beberapa pembicaraan diadakan dan menemukan sejumlah bukti yang mereka curigai adalah alat mata-mata dunia maya milik Israel.

Sejumlah bukti yang diperoleh pihak keamanan Swiss diantaranya berupa software yang menunjukkan bahwa sistem komputer di hotel tempat perundingan berlangsung telah disusupi oleh program survelans canggih yang dikenal sebagai Duqu 2. Sistem ini mirip dengan Duqu Trojan yang diketahui telah digunakan oleh intelijen Israel.

"Pihak keamanan Swiss menduga Israel berada di balik serangan dunia maya, sebelum mereka melakuan penggerebekan di Presiden Wilson Hotel," begitu laporan Der Tagesanzeiger.

Dalam laporannya, Der Tagesanzeiger menyatakan, pihak keamanan sebenarnya telah mengetahui operasi spionase yang dilakukan oleh pihak Mossad. Namun untuk melakukan penangkapan pada saat itu juga sangat sulit dilakukan, karena beberapa staf keamanan hotel sendiri sebelumnya bekerja untuk dinas rahasia Israel itu.

Meski meyakini Israel berada di balik aksi spionase tersebut, Jaksa Federal Swiss akan kesulitan untuk membuktikannya. Terlebih lagi, hingga saat ini kedutaan besar Israel di Swiss belum mengeluarkan komentar resmi.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1379 seconds (0.1#10.140)