Koalisi Arab Bantah Serang Kediaman Dubes Oman di Yaman
A
A
A
RIYADH - Koalisi pimpinan Arab Saudi membantah telah menargetkan dan menyerang kediaman Duta Besar Oman di Yaman. Mereka menegaskan, serangan yang berlangsung kemarin itu menargetkan gedung Kementerian Dalam Negeri Yaman, yang saat ini sudah beralih fungsi menjadi markas pemberontak Houthi.
"Serangan yang kami lancarkan Sabtu kemarin menargetkan gedung Kementerian Dalam Negeri Yaman, dan kami tidak menargetkan gedung atau kediaman Dubes Oman," ujar juru bicara koalisi Brigadir Jenderal Ahmed al-Asiri.
Asiri, seperti dilansir Reuters pada Minggu (20/9/2015), dalam pernyataan itu justru menyalahkan Houthi, sebagai pihak yang melakukan serangan ke kediaman Dubes Oman. Dirinya mendesak adanya penyelidikan mengenai insiden ini.
"Kami akan menyambut baik penyelidikan mengenai insiden ini. Dan, orang yang menyelidiki insiden ini harusnya orang yang mengetahui dengan melihat mana saja serangan yang diakibatkan oleh mortir dan mana oleh rudal," sambungnya.
Seperti diberitakan Sindonews sebelumnya, serangan itu telah membuat Oman murka. Menurut pemerintah Oman, serangan tersebut telah melanggar hukum internasional.
"Dengan penyesalan yang mendalam, Oman menerima kabar yang menargetkan rumah duta besar kami di Sanaa. Itu merupakan pelanggaran yang jelas dari perjanjian dan norma-norma yang menekankan tempat diplomatik internasional tidak dapat diganggu gugat," ujar Kementerian Luar Negeri Oman dalam sebuah pernyataan.
"Serangan yang kami lancarkan Sabtu kemarin menargetkan gedung Kementerian Dalam Negeri Yaman, dan kami tidak menargetkan gedung atau kediaman Dubes Oman," ujar juru bicara koalisi Brigadir Jenderal Ahmed al-Asiri.
Asiri, seperti dilansir Reuters pada Minggu (20/9/2015), dalam pernyataan itu justru menyalahkan Houthi, sebagai pihak yang melakukan serangan ke kediaman Dubes Oman. Dirinya mendesak adanya penyelidikan mengenai insiden ini.
"Kami akan menyambut baik penyelidikan mengenai insiden ini. Dan, orang yang menyelidiki insiden ini harusnya orang yang mengetahui dengan melihat mana saja serangan yang diakibatkan oleh mortir dan mana oleh rudal," sambungnya.
Seperti diberitakan Sindonews sebelumnya, serangan itu telah membuat Oman murka. Menurut pemerintah Oman, serangan tersebut telah melanggar hukum internasional.
"Dengan penyesalan yang mendalam, Oman menerima kabar yang menargetkan rumah duta besar kami di Sanaa. Itu merupakan pelanggaran yang jelas dari perjanjian dan norma-norma yang menekankan tempat diplomatik internasional tidak dapat diganggu gugat," ujar Kementerian Luar Negeri Oman dalam sebuah pernyataan.
(esn)