Ukraina Wacanakan Penghapusan Hak Veto Rusia di PBB
Ukraina Wacanakan Penghapusan Hak Veto Rusia di PBB
A
A
A
KIEV - Utusan Ukraina untuk PBB, Yuriy Sergeyev, akan mewacanakan penghapusan hak veto milik Rusia dalam pertemuan Majelis Umum PBB yang akan dihelat dalam beberapa pekan mendatang. Wacana ini muncul sebagai bentuk kekecewaan Kiev atas tindakan Rusia yang menggagalkan dikeluarkannya resolusi DK PBB terhadap krisis di Ukraina.
Saat itu, DK PBB hampir sepakat untuk mengeluarkan resolusi dan mengutuk agresi yang dilakukan oleh Rusia. Namun, hal itu gagal setelah Rusia menggunakan hak veto dan agresi pun berlanjut hingga menewaskan 8.000 orang di Ukraina Timur serta melahirkan kelompok separatis.
Wacana ini pun mendapat dukungan penuh dari parlemen Ukraina. Menurut mereka, hak veto Rusia harus dihilangkan agar Kremlin tidak bisa menggagalkan resolusi DK PBB, terutama terkait sejumlah kasus yang tengah menjadi pusat perhatian. Sergeyev memperoleh dukungan sebanyak 67 dari 193 anggota parlemen Ukraina seperti dikutip dari laman AFP, Kamis (17/9/2015).
Menanggapi rencana itu, Moskow siap menolak usulan itu. Rusia bahkan mencela rencana Ukraina yang mengusulkan agar hak veto juga diberikan kepada 10 anggota non permanen DK PBB.
Menurut Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Gennady Gatilov, wacana untuk memberikan hak veto kepada 10 negara non permanen DK PBB adalah rencana yang prematur. "Kami akan tetap berdiri mendukung hak veto untuk lima anggota tetap DK PBB," ujar Gatilov.
Saat itu, DK PBB hampir sepakat untuk mengeluarkan resolusi dan mengutuk agresi yang dilakukan oleh Rusia. Namun, hal itu gagal setelah Rusia menggunakan hak veto dan agresi pun berlanjut hingga menewaskan 8.000 orang di Ukraina Timur serta melahirkan kelompok separatis.
Wacana ini pun mendapat dukungan penuh dari parlemen Ukraina. Menurut mereka, hak veto Rusia harus dihilangkan agar Kremlin tidak bisa menggagalkan resolusi DK PBB, terutama terkait sejumlah kasus yang tengah menjadi pusat perhatian. Sergeyev memperoleh dukungan sebanyak 67 dari 193 anggota parlemen Ukraina seperti dikutip dari laman AFP, Kamis (17/9/2015).
Menanggapi rencana itu, Moskow siap menolak usulan itu. Rusia bahkan mencela rencana Ukraina yang mengusulkan agar hak veto juga diberikan kepada 10 anggota non permanen DK PBB.
Menurut Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Gennady Gatilov, wacana untuk memberikan hak veto kepada 10 negara non permanen DK PBB adalah rencana yang prematur. "Kami akan tetap berdiri mendukung hak veto untuk lima anggota tetap DK PBB," ujar Gatilov.
(esn)
Explore More