Aktivis Wanita Pengumbar Dada Ganggu Konferensi Muslim Paris
A
A
A
PARIS - Para aktivis wanita telanjang dada atau dikenal sebagai Femen menganggu konferensi Muslim di Pontoise, Paris, Prancis. Dua aktivis Femen naik ke panggung untuk mengusir dua pemuka agama Islam.
Kedua wanita itu juga meneriakkan sejumlah slogan sampai akhirnya mereka diseret keluar oleh petugas keamanan, kemarin.
”Tidak ada yang membuat saya menyerah,” bunyi tulisan cat di dada aktvis Femen itu. Aksi para aktivis itu direkam, di mana mereka ditendang seorang pria ketika berbaring di lantai, seperti dilansir Russia Today, semalam.
Femen didirikan di Ukraina pada tahun 2008 dan sekarang berbasis di Paris. Organisasi ini dikenal dengan aksi protes telanjang dada atau topless. Mereka menggambarkan ideologi mereka dengan tiga isme; sextremisme (seksualitas perempuan terhadap patriarki), ateisme, dan feminisme.
Kelompok ini telah melakukan sejumlah “serangan” topless di berbagai negara, termasuk Ukraina, Prancis, Swedia, dan bahkan Tunisia. Pada tanggal 1 Mei lalu, aktivis Femen menganggu pidato May Day oleh Partai Front Nasional Prancis, di Paris.
Kedua wanita itu juga meneriakkan sejumlah slogan sampai akhirnya mereka diseret keluar oleh petugas keamanan, kemarin.
”Tidak ada yang membuat saya menyerah,” bunyi tulisan cat di dada aktvis Femen itu. Aksi para aktivis itu direkam, di mana mereka ditendang seorang pria ketika berbaring di lantai, seperti dilansir Russia Today, semalam.
Femen didirikan di Ukraina pada tahun 2008 dan sekarang berbasis di Paris. Organisasi ini dikenal dengan aksi protes telanjang dada atau topless. Mereka menggambarkan ideologi mereka dengan tiga isme; sextremisme (seksualitas perempuan terhadap patriarki), ateisme, dan feminisme.
Kelompok ini telah melakukan sejumlah “serangan” topless di berbagai negara, termasuk Ukraina, Prancis, Swedia, dan bahkan Tunisia. Pada tanggal 1 Mei lalu, aktivis Femen menganggu pidato May Day oleh Partai Front Nasional Prancis, di Paris.
(mas)