Dueeer, Tahu-tahu Kaki Sudah Patah
A
A
A
Teriakan kesakitan terdengar dari Unit Gawat Darurat (UGD) RS An Noor, Mekkah, Arab Saudi Jumat (11/9) malam. Ruangan yang berukuran sekitar 25 x 15 meter itu sesak dipenuhi paramadis dan pasien korban tragedi ambruknya crane di Masjidilharam. Di lorong luar, puluhan orang berkumpul ingin menengok keluarganya yang sedang dirawat. Namun mereka tak bisa masuk karena dihalau petugas keamanan rumah sakit.
Beruntung KORAN SINDO yang sempat juga dua kali diusir akhirnya bisa menerobos masuk ke dalam ruangan. Deretan bed di dalam ruangan itu penuh terisi pasien. Tercatat ada lima orang jamaah haji Indonesia dirawat di rumah sakit yang berada 3 km arah timur Masjidilharam ini. Salah satunya Murodi Yahya Kasani, 55, jamaah haji asal Magetan, Jawa Timur ini mengalami patah tulang kaki. Murodi yang naik haji bersama istrinya, Ari Wahyuningsih mengaku tahu detik-detik saat crane ambruk.
Sesaat sebelum kejadian, dia bersiap-siap salat magrib di lingkaran mataf bagian pinggir. “Saya tahu ada badai dan hujan deras. Sesaat kemudian towernya terlihat mau jatuh. Towernya terletak lurus di sebelah Makam Ibrahim. Tiba-tiba dueer, tahu-tahu kaki sebelah kiri saya kawir-kawir sudah patah. Saya sadar tapi tidak bisa berbuat apa-apa,”katanya saat dijenguk Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin.
Dia sama sekali tak menyangka bakal ikut menjadi korban dalam tragedi Masjidilharam. ''Kejadiannya memang luar biasa. Saya benar-benar kaget,” lanjutnya. Murodi mengalami patah kaki di betis sebelah kiri.
Wahyuningsih menambahkan, saat kejadian dia berada terpisah dengan suaminya. ''Salatnya kan terpisah antara perempuan dan lak-laki. Jadi begitu kejadian saya bingung dan panik,”ujarnya sambil menyeka air mata.
Wajahnya masih terlihat galau dan panik. Spontan dia meminta kepada menteri agama agar proses haji untuk suaminya dibantu. ''Tolong ya pak, suami saya dibantu hajinya,''terangnya.
Menag Lukman Hakim Saefuddin yang didampingi Konjen RI di Jeddah Darmakitri Syailendra berjanji akan membantu Murodi dan Wahyuningsih. ''Nanti akan kami bantu,''ujar Menag.
Lukman menyatakan bahwa dirinya diminta Presiden Jokowi untuk mengunjungi jamaah haji yang menjadi korban. Jokowi mendarat di Jeddah pada Jumat sore, atau dalam waktu yang hampir berbarengan dengan kejadian di Mekkah.
''Presiden Jokowi awalnya ingin ke Mekkah melaksanakan umrah, namun royal protokol Arab Saudi tidak mengizinkan. Sehingga memerintahkan saya secara resmi agar mengunjungi para korban yang sedang dirawat di rumah sakit,” tandasnya.
Menag mengimbau korban dan jamaah haji lebih banyak sabar. ''Semoga ada hikmah dari kejadian ini,”tandasnya.
Beruntung KORAN SINDO yang sempat juga dua kali diusir akhirnya bisa menerobos masuk ke dalam ruangan. Deretan bed di dalam ruangan itu penuh terisi pasien. Tercatat ada lima orang jamaah haji Indonesia dirawat di rumah sakit yang berada 3 km arah timur Masjidilharam ini. Salah satunya Murodi Yahya Kasani, 55, jamaah haji asal Magetan, Jawa Timur ini mengalami patah tulang kaki. Murodi yang naik haji bersama istrinya, Ari Wahyuningsih mengaku tahu detik-detik saat crane ambruk.
Sesaat sebelum kejadian, dia bersiap-siap salat magrib di lingkaran mataf bagian pinggir. “Saya tahu ada badai dan hujan deras. Sesaat kemudian towernya terlihat mau jatuh. Towernya terletak lurus di sebelah Makam Ibrahim. Tiba-tiba dueer, tahu-tahu kaki sebelah kiri saya kawir-kawir sudah patah. Saya sadar tapi tidak bisa berbuat apa-apa,”katanya saat dijenguk Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin.
Dia sama sekali tak menyangka bakal ikut menjadi korban dalam tragedi Masjidilharam. ''Kejadiannya memang luar biasa. Saya benar-benar kaget,” lanjutnya. Murodi mengalami patah kaki di betis sebelah kiri.
Wahyuningsih menambahkan, saat kejadian dia berada terpisah dengan suaminya. ''Salatnya kan terpisah antara perempuan dan lak-laki. Jadi begitu kejadian saya bingung dan panik,”ujarnya sambil menyeka air mata.
Wajahnya masih terlihat galau dan panik. Spontan dia meminta kepada menteri agama agar proses haji untuk suaminya dibantu. ''Tolong ya pak, suami saya dibantu hajinya,''terangnya.
Menag Lukman Hakim Saefuddin yang didampingi Konjen RI di Jeddah Darmakitri Syailendra berjanji akan membantu Murodi dan Wahyuningsih. ''Nanti akan kami bantu,''ujar Menag.
Lukman menyatakan bahwa dirinya diminta Presiden Jokowi untuk mengunjungi jamaah haji yang menjadi korban. Jokowi mendarat di Jeddah pada Jumat sore, atau dalam waktu yang hampir berbarengan dengan kejadian di Mekkah.
''Presiden Jokowi awalnya ingin ke Mekkah melaksanakan umrah, namun royal protokol Arab Saudi tidak mengizinkan. Sehingga memerintahkan saya secara resmi agar mengunjungi para korban yang sedang dirawat di rumah sakit,” tandasnya.
Menag mengimbau korban dan jamaah haji lebih banyak sabar. ''Semoga ada hikmah dari kejadian ini,”tandasnya.
(aww)