Militernya Tumbuh Pesat, China Menantang Perang Amerika?

Kamis, 10 September 2015 - 13:43 WIB
Militernya Tumbuh Pesat, China Menantang Perang Amerika?
Militernya Tumbuh Pesat, China Menantang Perang Amerika?
A A A
BEIJING - Militer China terungkap tumbuh pesat ketika menggelar parade kemenangan Perang Dunia secara besar-besaran di Tiananmen, Beijing. Di saat militer Beijing tumbuh besar, muncul propaganda di kalangan publik China yang seolah-olah China “menantang perang” pada Amerika Serikat.

Propaganda itu muncul dalam sebuah video klip animasi, di mana militer China menyerang sebuah kapal induk dengan rudal balistik dan menghancurkan sebuah lapangan udara. Musuh dalam animasi itu tidak disebutkan.

Namun, dalam video animiasi yang dirilis akhir bulan lalu oleh raksasa internet China, Tencent, menunjukkan banyak kapal mirip kapal perang AS, seperti kapal Nimitz-class. Sedangkan pesawat-pesawat jet tempur yang diserang mirip pesawat F-22 AS buatan Lockheed Martin.

Meski hanya terlihat fantasi, tapi video animasi itu sudah ditonton lebih dari 60 juta kali sejauh ini. Video itu juga mencerminkan suasana hati masyarakat China yang rasa nasionalismenya sedang bangkit seiring dengan kemajuan militer Beijing.

Sejak China dipimpin Presiden Xi Jinping, negara itu semakin percaya diri dengan memiliki teknologi militer yang cangggih dan membuat AS untuk berpikir dua kali sebelum mengusik militer China.

”Bisakah Amerika Serikat yakin menggapai tangan yang tinggi dalam hal konfrontasi dengan China?,” kata mantan petinggi militer China, pensiunan Mayor Jenderal Luo Yuan, yang sekarang menjadi komentator militer. ”China sedang mempersiapkan diri setiap hari untuk memenangkan perang modern,” katanya lagi, seperti dikutip Reuters, Kamis (10/9/2015).

China beberapa kali terlibat ketegangan dengan AS. Di antaranya, terkait serangan cyber, sengketa Laut China Selatan di mana AS menentang klaim dan reklamasi Beijing di kawasan itu, dan soal sengketa Laut China Timur, di mana AS membela sekutunya, Jepang yang bersengketa dengan China. AS juga membela Taiwan yang dianggap China sebagai provinsinya yang membangkang.

Dalam parade militer besar-besaran, China telah memamerkan sejumlah rudal balistik nuklir antar-benua yang selama ini dirahasiakan. Beberapa rudal canggih itu antara lain, Dong Feng-21d atau DF-21d, yang dirancang untuk menghancurkan sebuah kapal induk dengan satu tembakan.

Selain itu, dipamerkan pula rudal DF-5B dan DF-31A serta DF-26. Beberapa rudal canggih China itu dianggap bisa mengancam wilayah AS.

”Kami pada dasarnya sudah menembus rantai pulau pertama,” kata pensiunan laksamana militer China, Zhang Zhaozhong, mengacu pada kemampuan militer China untuk menghadapi AS yang mendekati Taiwan.

”Sekarang kita perlu untuk menerobos rantai pulau kedua dan ketiga,” imbuh dia, yang artinya militer China mampu menantang Angkatan Laut AS di seluruh Asia Timur hingga ke Hawaii.

Namun, Richard Bitzinger, seorang analis keamanan regional di S Rajaratnam School of International Studies di Singapura, mengatakan, tidak ada teknologi baru yang ditampilkan dalam parade militer China beberapa hari lalu. Menurutnya, China memang lebih percaya diri.

”Hanya karena mereka sedang mengembangkan kemampuan operasi yang rumit, terutama ditujukan untuk Amerika, tidak berarti mereka telah memenangkan perang,” kritiknya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4211 seconds (0.1#10.140)