Anggap Penjahat, 1.000 Warga Inggris Minta PM Israel Ditangkap

Kamis, 10 September 2015 - 10:13 WIB
Anggap Penjahat, 1.000...
Anggap Penjahat, 1.000 Warga Inggris Minta PM Israel Ditangkap
A A A
LONDON - Sebanyak sekitar 1.000 orang di Inggris berdemo di Downing Street, London, menyerukan Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, ditangkap karena dianggap penjahat. Sebagian dari mereka berdemo yang berakhir dengan bentrokan dengan massa pro pro-Netanyahu, semalam.

Bentrokan itu pecah di malam kedua kunjungan Netanyahu ke Inggris. Pada siang harinya, (9/9/2015), sekitar 300 demonstran pro-Palestina marah atas kunjungan Netanyahu ke kediaman PM Inggris, David Cameron. (Baca: Ratusan Warga Inggris Protes Kehadiran Netanyahu)

Para demonstran anti-Netanyahu melambaikan spanduk yang menggambarkan wajah pemimpin Israel dengan tulisan”pembunuh anak”. Mereka juga memekikkan slogan ” Tangkap Netanyahu!" dan ”penjahat perang!”.

”Kami di sini, karena kami merasa bahwa Netanyahu harus membayar untuk kejahatan perang,” kata Marion Tehami, salah satu demonstran anti-Netanyahu kepada Reuters, yang dilansir Kamis (10/9/2015).

Ketika demonstan anti-Netanyahu berdemo meluapkan kemarahannya, massa pro-Netanyahu yang berjumlah sekitar 50 orang muncul membawa bendera Israel. Massa pro-Netanyahu mengklaim hadir untuk mempromosikan perdamaian di kawasan Timur Tengah.

Hugh Lamming, penyelenggara demo pro-Palestina, mengklaim demonstrasi itu dirancang sebagai forum untuk mengekspresikan ketidaksetujuan kelompoknya dengan keputusan Pemerintah Inggris yang menutup mata pada tindakan Israel di Jalur Gaza pada musim panas 2014. Dalam perang Israel dan Hamas saat itu, lebih dari 2.000 warga Palestina di Gaza tewas.

”PBB menghasilkan laporan, yang disetujui Pemerintah Inggris, dengan mengatakan kejahatan perang telah terjadi musim panas lalu yang perlu diselidiki,” ujar Lamming kepada RT.

”Tapi Inggris mengundang Netanyahu seakan tidak ada yang salah. Inggris mendukung kejahatan perang karena perdagangan senjata kami digunakan secara ilegal. Kami tidak bisa membiarkan Israel untuk bertindak dengan kekebalan (hukum).”
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1218 seconds (0.1#10.140)