Prancis Buka Pintu bagi Puluhan Ribu Pengungsi
A
A
A
PARIS - Presiden Prancis Francois Hollande mengatakan, negaranya membuka pintu lebar-lebar bagi kaum pengungsi. Menurutnya, Prancis siap menampung 24.000 pengungsi, sebagai bagian dari rencana Uni Eropa menampung lebih dari 100.000 pengungsi dalam kurun dua tahun ke depan.
Seperti dilaporkan Reuters, Senin (7/9/2015), Hollande dan Kanselir Jerman Angela Merkel ingin 28 negara anggota Uni Eropa mendukung sebuah sistem permanen, yang akan mewajibkan masing-masing negara menampung pengungsi yang diperkirakan akan mencapai 120.000 jiwa.
"Ini adalah krisis dan menjadi dramatis. Hal ini dapat dikendalikan,” kata Hollande. Ketika ditanya hasil jajak pendapat yang menyatakan 55 persen warga Prancis menentang kemudahan prosedur suaka bagi pengungsi, Hollande menyebut opini publik adalah sesuatu yang berubah-ubah.
“Opini publik berubah-ubah, tapi suaka adalah hak konstitusional dan kewajiban moral,” tegasnya. Hollande juga mendesak Inggris untuk ambil bagian dalam menampung para pengungsi.
Sikap Hollande ini memicu reaksi keras dari kelompok sayap kanan Prancis. Pemimpin Front Nasional yang juga pentolan oposisi di Prancis, Marine Le Pen. “Kita tidak bisa mengambil siapa pun,” ucapnya. Le Pen juga mengkritik sikap Jerman dan anggota Uni Eropa lainnya yang dinilai tengah berupaya merekrut imigran untuk dijadikan buruh yang bisa dibayar murah.
Seperti dilaporkan Reuters, Senin (7/9/2015), Hollande dan Kanselir Jerman Angela Merkel ingin 28 negara anggota Uni Eropa mendukung sebuah sistem permanen, yang akan mewajibkan masing-masing negara menampung pengungsi yang diperkirakan akan mencapai 120.000 jiwa.
"Ini adalah krisis dan menjadi dramatis. Hal ini dapat dikendalikan,” kata Hollande. Ketika ditanya hasil jajak pendapat yang menyatakan 55 persen warga Prancis menentang kemudahan prosedur suaka bagi pengungsi, Hollande menyebut opini publik adalah sesuatu yang berubah-ubah.
“Opini publik berubah-ubah, tapi suaka adalah hak konstitusional dan kewajiban moral,” tegasnya. Hollande juga mendesak Inggris untuk ambil bagian dalam menampung para pengungsi.
Sikap Hollande ini memicu reaksi keras dari kelompok sayap kanan Prancis. Pemimpin Front Nasional yang juga pentolan oposisi di Prancis, Marine Le Pen. “Kita tidak bisa mengambil siapa pun,” ucapnya. Le Pen juga mengkritik sikap Jerman dan anggota Uni Eropa lainnya yang dinilai tengah berupaya merekrut imigran untuk dijadikan buruh yang bisa dibayar murah.
(esn)