Tolak Suguhkan Alkohol, Pramugari Muslim Express Jet Diskors
A
A
A
WASHINGTON - Charee Stanley, pramugari Muslim pesawat Express Jet Airlines diskors pihak maskapai. Alasannya, dia menolak menyuguhkan minuman alkohol untuk para penumpang.
Pramugari itu berhenti menyuguhkan minuman beralkohol setelah pindah agama Islam setahun terakhir. Dia diskors setelah salah satu rekannya membuat aduan ke pihak maskapai.
Stanley merasa bahwa perusahaan telah gagal untuk membuat ”akomodasi yang layak” terkait keyakinan seseorang. Kasus itu pun memicu perdebatan sengit.
Menurut perwakilan dari Council on American-Islamic Relations (CAIR), Lena Masri, Stanley merasa sudah bekerja dengan baik.”Dia mulai berkoordinasi dengan pramugari lain yang bertugas sehingga ketika penumpang minta alkohol, pramugari yang lain yang akan mengakomodasi permintaan itu,” kata Masri, seperti dikutip Daily Mirror, Senin (7/9/2015).
Namun, rekan kerja Stanley menyuarakan ketidaksukaan atas keputusan pramugari Muslim itu yang menolak menyuguhkan alkohol. Rekan Stanley itu lantas melaporkan ke bos maskapai pekan lalu dan Stanley diskors.
“Kami memberi tahu maskapai Express Jet Airlines dari kewajibannya di bawah hukum untuk mengakomodasi keyakinan agama Stanley,” ujar Masri.
”Sebaliknya, pihak Express Jet Airlines memilih untuk melanggar hak-hak konstitusional Stanley, menempatkannya pada cuti administratif selama 12 bulan, setelah itu pekerjaannya dapat dihentikan,” imbuh Masri.
Sementara itu, Stanley mengkonfirmasi hukuman dari pihak maskapai yang dia terima, dalam sebuah konferensi pers.”Saya tidak berpikir bahwa saya harus memilih antara menjalankan ajaran agama saya secara benar atau mencari nafkah,” katanya. ”Saya tidak harus memilih antara satu atau yang lain karena kedunya penting.”
Pramugari itu berhenti menyuguhkan minuman beralkohol setelah pindah agama Islam setahun terakhir. Dia diskors setelah salah satu rekannya membuat aduan ke pihak maskapai.
Stanley merasa bahwa perusahaan telah gagal untuk membuat ”akomodasi yang layak” terkait keyakinan seseorang. Kasus itu pun memicu perdebatan sengit.
Menurut perwakilan dari Council on American-Islamic Relations (CAIR), Lena Masri, Stanley merasa sudah bekerja dengan baik.”Dia mulai berkoordinasi dengan pramugari lain yang bertugas sehingga ketika penumpang minta alkohol, pramugari yang lain yang akan mengakomodasi permintaan itu,” kata Masri, seperti dikutip Daily Mirror, Senin (7/9/2015).
Namun, rekan kerja Stanley menyuarakan ketidaksukaan atas keputusan pramugari Muslim itu yang menolak menyuguhkan alkohol. Rekan Stanley itu lantas melaporkan ke bos maskapai pekan lalu dan Stanley diskors.
“Kami memberi tahu maskapai Express Jet Airlines dari kewajibannya di bawah hukum untuk mengakomodasi keyakinan agama Stanley,” ujar Masri.
”Sebaliknya, pihak Express Jet Airlines memilih untuk melanggar hak-hak konstitusional Stanley, menempatkannya pada cuti administratif selama 12 bulan, setelah itu pekerjaannya dapat dihentikan,” imbuh Masri.
Sementara itu, Stanley mengkonfirmasi hukuman dari pihak maskapai yang dia terima, dalam sebuah konferensi pers.”Saya tidak berpikir bahwa saya harus memilih antara menjalankan ajaran agama saya secara benar atau mencari nafkah,” katanya. ”Saya tidak harus memilih antara satu atau yang lain karena kedunya penting.”
(mas)