Diplomasi SMS Menlu Australia dan Menlu Retno
A
A
A
JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) Australia, Julie Bishop, mengaku telah mengadakan sejumlah pertemuan hangat dengan Menlu Indonesia, Retno Marsudi. Uniknya, komunikasi kedua Menlu ini kerap dilakukan dengan cara berkirim pesan singkat atau SMS.
Menlu Bishop mengatakan, dia sudah terbiasa bekirim SMS dengan Menlu Retno. Menurutnya, hubungan Australia dan Indonesia saat ini dalam kondisi baik.
Sebelumnya hubungan kedua negara sempat retak, setelah dua gembong nakoba sindikat Bali Nine asal Australia, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, dieksekusi oleh regu tembak di Indonesia. Sejak itu, Perdana Menteri Australia Tony Abbott tidak dapat melakukan kontak telepon dengan Presiden Indonesia, Joko Widodo.
Tapi situasi itu telah berlalu. Menlu Bishop mengaku pertemuannya dengan Menlu Retno, termasuk pagi tadi (3/9/2015), berlangsung hangat dan konstruktif.
Menurutnya, berkirim SMS, khususnya dengan fitur “emoji” sudah biasa jadi alat diplomasi internasional. Bishop bahkan mengaku mengirim SMS kepada Menlu Retno secara teratur.
”Retno Marsudi dan saya tetap berhubungan konstan, kami berteman (melalui) pesan teks,” ujar Bishop, seperti dilansir ABC News. Salah satu isi SMS Bishop adalah curahan hati soal kekecewaan diplomat Australia.
Menurut Bishop, ada jalur komunikasi di semua tingkatan. Dia menolak anggapan bahwa hubungan bilateral Australia dan Indonesia pernah rusak. ”Saya tidak percaya begitu. Ada ketegangan dalam hubungan dari waktu ke waktu,” katanya yang menganggap ketegangan itu hal biasa.
”Kami adalah dua negara yang sangat berbeda, tapi kami tetangga, dan kami berdua menyadari bahwa kita perlu bergaul, kita perlu menyelaraskan kepentingan kita, dan kita melakukan itu dengan sangat baik,” ucapnya.
Menlu Bishop mengatakan, dia sudah terbiasa bekirim SMS dengan Menlu Retno. Menurutnya, hubungan Australia dan Indonesia saat ini dalam kondisi baik.
Sebelumnya hubungan kedua negara sempat retak, setelah dua gembong nakoba sindikat Bali Nine asal Australia, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, dieksekusi oleh regu tembak di Indonesia. Sejak itu, Perdana Menteri Australia Tony Abbott tidak dapat melakukan kontak telepon dengan Presiden Indonesia, Joko Widodo.
Tapi situasi itu telah berlalu. Menlu Bishop mengaku pertemuannya dengan Menlu Retno, termasuk pagi tadi (3/9/2015), berlangsung hangat dan konstruktif.
Menurutnya, berkirim SMS, khususnya dengan fitur “emoji” sudah biasa jadi alat diplomasi internasional. Bishop bahkan mengaku mengirim SMS kepada Menlu Retno secara teratur.
”Retno Marsudi dan saya tetap berhubungan konstan, kami berteman (melalui) pesan teks,” ujar Bishop, seperti dilansir ABC News. Salah satu isi SMS Bishop adalah curahan hati soal kekecewaan diplomat Australia.
Menurut Bishop, ada jalur komunikasi di semua tingkatan. Dia menolak anggapan bahwa hubungan bilateral Australia dan Indonesia pernah rusak. ”Saya tidak percaya begitu. Ada ketegangan dalam hubungan dari waktu ke waktu,” katanya yang menganggap ketegangan itu hal biasa.
”Kami adalah dua negara yang sangat berbeda, tapi kami tetangga, dan kami berdua menyadari bahwa kita perlu bergaul, kita perlu menyelaraskan kepentingan kita, dan kita melakukan itu dengan sangat baik,” ucapnya.
(mas)