Australia Butuh Nasihat Hukum untuk Bantu AS Perangi ISIS

Rabu, 02 September 2015 - 21:23 WIB
Australia Butuh Nasihat...
Australia Butuh Nasihat Hukum untuk Bantu AS Perangi ISIS
A A A
CANBERRA - Australia belum bisa memberikan keputusan terkait keterlibatan mereka dalam perang melawan ISIS di Suriah sesuai dengan permintaan Amerika Serikat (AS). Australia masih membutuhkan legal advice atau nasihat hukum untuk mendapatkan lampu hijau guna ikut membantu AS.Menteri Luar Negeri Australia, Julia Bishop menyadari jika situasi di Timur Tengah sudah sangat tidak kondusif dan memiliki dampak terhadap seluruh penjuru dunia. Kendati begitu, Australia masih harus menunggu hasil dari proses kajian untuk menjawab permintaan AS."Organisasi teroris yang terkenal sebagai Daesh (atau Negara Islam/ISIS) memiliki ambisi teritorial tidak hanya atas Suriah dan Irak, tetapi juga Libya, Mesir, Arab Saudi, Afghanistan, dan Pakistan," kata Bishop seperti dilansir Xinhua, Rabu (2/9/2015). "Ini waktu yang sangat fluktuatif dan menantang," tambahnya.Menurut Bishop, Australia belum menanggapi secara resmi permintaan AS untuk mengambil bagian dalam serangan udara atas Suriah. Menurutnya, hal itu harus ditangani oleh dewan keamanan nasional. Pemerintah Australia saat ini sedang menunggu nasihat hukum untuk menanggapi permintaan AS. Selain itu, Australia juga akan membuka komunikasi dengan Teheran."Kami juga perlu berbicara dengan Iran yang sangat terlibat di Irak dan Suriah," terang Bishop.Ia menuturkan, AS melakukan serangan udara di Suriah karena menggunakan prinsip sistem pertahanan kolektif. Prinsip ini mengandung arti bahwa kebebasan dan kemerdekaan dari rakyat Irak berada di bawah ancaman ISIS yang berperang di Suriah.Australia sendiri sudah ikut dalam koalisi internasional dalam memerangi ISIS, namun itu hanya dilakukan di wilayah Irak, bukan Suriah. Itu dilakukan atas permintaan pemerintah Irak. "Kami sudah terlibat dalam serangan udara atas Irak berdasarkan permintaan dan persetujuan dari pemerintah Irak.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8109 seconds (0.1#10.140)