Dongkrak Dukungan, Kerry Siapkan Pidato Soal Perjanjian Nuklir
A
A
A
WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), John Kerry, direncanakan akan memberikan pidato di Philadelphia tentang perjanjian internasional nuklir yang ditandatangani oleh Iran dan enam negara kuat di dunia. Ini dilakukan Kerry sebagai upaya untuk mendongkrak dukungan terhadap kebijakan tersebut di Kongres AS.
Selain berpidato, Kerry rencananya juga akan mengirim surat kepada anggota Kongres untuk menjelaskan komitmen AS untuk menjaga keamanan sekutunya, Israel, dan negara-negera di Teluk Arab, seperti dikutip dari VOA News, Rabu (2/9/2015).
Kerry dan Presiden Barack Obama tengah bekerja keras untuk mendapatkan dukungan dari Partai Demokrat guna menyeimbangkan posisi di Kongres yang dikuasai oleh Partai Republik, yang menentang kesepakatan itu. Mereka hanya membutuhkan satu suara, dari 34 suara Senator yang dibutuhkan untuk meloloskan kebijakan itu, setelah dua Senator asal Pennsylvania dan Delaware menyatakan dukungannya.
Kongres AS akan mengadakan pertemuan pada bulan depan untuk membahas apakah menerima perjanjian internasional nuklir Iran atau menolaknya. Menurut perjanjian itu, sanksi yang dijatuhkan oleh PBB akan dicabut jika Teheran bersedia melakukan pembatasan terhadap program nuklirnya.
Jika Kongres AS yang dikuasai oleh Partai Republik menolak perjanjian tersebut, Presiden Obama dipresdiksi akan menggunakan hak vetonya untuk menolak keputusan Kongres. Namun, pemerintah AS sepertinya menghindari skenario tersebut.
Selain berpidato, Kerry rencananya juga akan mengirim surat kepada anggota Kongres untuk menjelaskan komitmen AS untuk menjaga keamanan sekutunya, Israel, dan negara-negera di Teluk Arab, seperti dikutip dari VOA News, Rabu (2/9/2015).
Kerry dan Presiden Barack Obama tengah bekerja keras untuk mendapatkan dukungan dari Partai Demokrat guna menyeimbangkan posisi di Kongres yang dikuasai oleh Partai Republik, yang menentang kesepakatan itu. Mereka hanya membutuhkan satu suara, dari 34 suara Senator yang dibutuhkan untuk meloloskan kebijakan itu, setelah dua Senator asal Pennsylvania dan Delaware menyatakan dukungannya.
Kongres AS akan mengadakan pertemuan pada bulan depan untuk membahas apakah menerima perjanjian internasional nuklir Iran atau menolaknya. Menurut perjanjian itu, sanksi yang dijatuhkan oleh PBB akan dicabut jika Teheran bersedia melakukan pembatasan terhadap program nuklirnya.
Jika Kongres AS yang dikuasai oleh Partai Republik menolak perjanjian tersebut, Presiden Obama dipresdiksi akan menggunakan hak vetonya untuk menolak keputusan Kongres. Namun, pemerintah AS sepertinya menghindari skenario tersebut.
(esn)