Iran Hapus Coretan 'Matilah Amerika' di Tembok Eks Kedubes AS
A
A
A
TEHERAN - Media Pemerintah Iran telah melaporkan bahwa, coretan “Matilah Amerika 2015” di dinding bekas Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS) di Teheran telah dihapus. Penghapusan coretan itu menyusul kesepakatan nuklir Iran dan enam negara kekuatan dunia pada Juli 2015 lalu.
Jerusalem Post, media yang berbasis di Israel, pada Rabu (2/9/2015), menyebut penghapusan coretan "Matilah Amerika" itu sebagai "era baru." Mayoritas rakyat Iran mendukung kesepakatan nuklir Teheran yang berlangsung di Wina. Namun, kesepakatan nuklir itu tidak lantas memulihkan hubungan diplomatik antara Iran dan AS yang terputus selama puluhan tahun.
Iran dan AS secara resmi mengakhiri hubungan diplomatik mereka pada bulan April 1980 atau hanya lima bulan setelah para pendukung revolusi Islam menyerang Kedubes AS dan menyandera beberapa warga AS.
Meski Iran belum bisa berdamai secara mutlak dengan AS, namun negeri para Mullah itu mulai menjajaki perdamaian dengan beberapa negara Eropa. Salah satu negara Eropa yang telah memulihkan hubungan diplomatik dengan Iran adalah Inggris.
Pada pekan terakhir Agustus lalu, misi diplomatik Inggris di Teheran resmi dihidupkan lagi. Tapi, ada pemandangan ganjil, di mana coretan “Matilah Inggris” belum dihapus dari dinding di atas foto Ratu Elizabeth II di kantor Kedubes Inggris di Teheran.
”Kami sedang menjajaki cara kami ke depan,” ujar Menteri Luar Negeri Inggris. Philip Hammond kepada The Guardian. ”Yang penting adalah untuk membedakan antara kesepakatan guna melakukan dialog yang beradab dan kesepakatan untuk setuju pada segala sesuatu,” lanjut Hammond.
Namun, untuk pemulihan hubungan Iran dan AS, Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif, mengaku belum bisa dipulihkan seperti yang terjadi antara Inggris dan Iran.
Menurutnya, sikap tidak logis AS terhadap Iran membuat pemulihan hubungan diplomatik kedua negara belum bisa terealisasi. “Tampaknya perlu ada perubahan semacam sikap dan perilaku pada sebagian dari (pejabat) Amerika Serikat,” ujarnya.
Jerusalem Post, media yang berbasis di Israel, pada Rabu (2/9/2015), menyebut penghapusan coretan "Matilah Amerika" itu sebagai "era baru." Mayoritas rakyat Iran mendukung kesepakatan nuklir Teheran yang berlangsung di Wina. Namun, kesepakatan nuklir itu tidak lantas memulihkan hubungan diplomatik antara Iran dan AS yang terputus selama puluhan tahun.
Iran dan AS secara resmi mengakhiri hubungan diplomatik mereka pada bulan April 1980 atau hanya lima bulan setelah para pendukung revolusi Islam menyerang Kedubes AS dan menyandera beberapa warga AS.
Meski Iran belum bisa berdamai secara mutlak dengan AS, namun negeri para Mullah itu mulai menjajaki perdamaian dengan beberapa negara Eropa. Salah satu negara Eropa yang telah memulihkan hubungan diplomatik dengan Iran adalah Inggris.
Pada pekan terakhir Agustus lalu, misi diplomatik Inggris di Teheran resmi dihidupkan lagi. Tapi, ada pemandangan ganjil, di mana coretan “Matilah Inggris” belum dihapus dari dinding di atas foto Ratu Elizabeth II di kantor Kedubes Inggris di Teheran.
”Kami sedang menjajaki cara kami ke depan,” ujar Menteri Luar Negeri Inggris. Philip Hammond kepada The Guardian. ”Yang penting adalah untuk membedakan antara kesepakatan guna melakukan dialog yang beradab dan kesepakatan untuk setuju pada segala sesuatu,” lanjut Hammond.
Namun, untuk pemulihan hubungan Iran dan AS, Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif, mengaku belum bisa dipulihkan seperti yang terjadi antara Inggris dan Iran.
Menurutnya, sikap tidak logis AS terhadap Iran membuat pemulihan hubungan diplomatik kedua negara belum bisa terealisasi. “Tampaknya perlu ada perubahan semacam sikap dan perilaku pada sebagian dari (pejabat) Amerika Serikat,” ujarnya.
(mas)