Ubah Lafadz Adzan, Seorang Ulama Mesir Dihukum
A
A
A
KAIRO - Kementerian Negara Urusan Agama di Mesir menjatuhkan hukuman indsipliner terhadap seorang ulama di kota Kafr al-Dawar. Pasalnya, sang ulama telah mengubah kata-kata dalam adzan salat subuh.
Mahmoud al-Moghazi dijatuhi hukuman indispliner oleh Kementerian Negara Urusan Agama Mesir karena mengubah kata-kata "lebih baik salat dari pada tidur" dengan "lebih baik salat daripada menghabiskan waktu di Facebook."
Terang saja hal ini mendatangkan keluhan dari jemaat shalat Subuh seperti dikutip dari BBC, Senin (31/8/2015). Pada salah satu acara di televisi, salah seorang jamaah menelpon dan mengatakan jika Moghazi telah sesat. "Karena sikapnya itu kami jadi berhenti salat di masjid," ujar sang jamaah.
Namun, pernyataan sang penelpon dibalas oleh Moghazi dengan meminta sang penelpon jangan datang ke masjid dan menuduhnya sebagai simpatisan dari kelompok terlarang, Ikhwanul Muslimin.
Dalam acara televisi yang sama pula Moghazi mengancam akan mogok makan sebagai bentuk protes atas hukuman yang diberikan kepadanya. Ia juga meminta kepada Presiden Abdel Fattah al-Sisi untuk membebaskan dirinya. Ia menyatakan jika dirinya tidak pernah menggunakan facebook.
Mahmoud al-Moghazi dijatuhi hukuman indispliner oleh Kementerian Negara Urusan Agama Mesir karena mengubah kata-kata "lebih baik salat dari pada tidur" dengan "lebih baik salat daripada menghabiskan waktu di Facebook."
Terang saja hal ini mendatangkan keluhan dari jemaat shalat Subuh seperti dikutip dari BBC, Senin (31/8/2015). Pada salah satu acara di televisi, salah seorang jamaah menelpon dan mengatakan jika Moghazi telah sesat. "Karena sikapnya itu kami jadi berhenti salat di masjid," ujar sang jamaah.
Namun, pernyataan sang penelpon dibalas oleh Moghazi dengan meminta sang penelpon jangan datang ke masjid dan menuduhnya sebagai simpatisan dari kelompok terlarang, Ikhwanul Muslimin.
Dalam acara televisi yang sama pula Moghazi mengancam akan mogok makan sebagai bentuk protes atas hukuman yang diberikan kepadanya. Ia juga meminta kepada Presiden Abdel Fattah al-Sisi untuk membebaskan dirinya. Ia menyatakan jika dirinya tidak pernah menggunakan facebook.
(esn)