Menlu Retno dan Sekjen OKI Bertemu Bahas Islam dan Terorisme
A
A
A
JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia, Retno Marsudi, melakukan pertemuan dengan Seketeris Jenderal (Sekjen) Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Iyad Ameen Madani, di jakarta pada Jumat (28/8/2015). Dalam pertemuan tersebut keduanya membahas proposal Indonesia soal Islam dan cara mencegah terorisme.
Menlu Retno menuturkan, pertemuan itu salah satunya membahas kelanjutan rencana pembentukan kontak OKI dalam joint Islamic strategic action, yang diusulkan oleh Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) saat pagelaran Konferensi Asia Afrika (KAA) beberapa waktu lalu.
"Saya menyerahkan proposal ini dalam pertemuan di Kuwait dan Sekjen telah menyebarkan ke seluruh anggota (OKI). Terima kasih Sekjen, Anda telah mendistribusikan proposal Indonesia," ucap Retno dalam pernyataan pers bersama dengan Madani.
Dalam kesempatan yang sama, Retno juga mengemukakan alasan mengapa Indonesia menyerahkan proposal tersebut. Menurutnya, ada dua alasan utama, yakni untuk menyuarakan Islam sebagai agama rahmatan lil alamin dan kedua untuk mencegah perkembangan terorisme.
"Kami membahas mengenai bagaimana cara mencegah terorisme, radikalisme, kekerasan, ekstremisme dan sekali lagi untuk menyuarakan Islam sebagai agama rahmatan lil alamin. Itu adalah sebagian isu yang kami bicarakan," ujarnya.
"Indonesia memiliki peran penting dalam mengembangkan kerjasama di OKI. Ini isu yang kami bicarakan dalam pertemuan OKI," imbuh Menlu perempuan pertama Indonesia itu.
Menlu Retno menuturkan, pertemuan itu salah satunya membahas kelanjutan rencana pembentukan kontak OKI dalam joint Islamic strategic action, yang diusulkan oleh Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) saat pagelaran Konferensi Asia Afrika (KAA) beberapa waktu lalu.
"Saya menyerahkan proposal ini dalam pertemuan di Kuwait dan Sekjen telah menyebarkan ke seluruh anggota (OKI). Terima kasih Sekjen, Anda telah mendistribusikan proposal Indonesia," ucap Retno dalam pernyataan pers bersama dengan Madani.
Dalam kesempatan yang sama, Retno juga mengemukakan alasan mengapa Indonesia menyerahkan proposal tersebut. Menurutnya, ada dua alasan utama, yakni untuk menyuarakan Islam sebagai agama rahmatan lil alamin dan kedua untuk mencegah perkembangan terorisme.
"Kami membahas mengenai bagaimana cara mencegah terorisme, radikalisme, kekerasan, ekstremisme dan sekali lagi untuk menyuarakan Islam sebagai agama rahmatan lil alamin. Itu adalah sebagian isu yang kami bicarakan," ujarnya.
"Indonesia memiliki peran penting dalam mengembangkan kerjasama di OKI. Ini isu yang kami bicarakan dalam pertemuan OKI," imbuh Menlu perempuan pertama Indonesia itu.
(mas)