Israel Keluarkan Travel Warning ke Eropa
A
A
A
YERUSALEM - Badan Anti Terorisme Israel meminta kepada warganya untuk tidak mengunjungi 41 negara di Eropa, termasuk untuk negara-negara yang Eropa yang ada di wilayah barat maupun di utara.
Negara-negara tersebut bergabung dengan negara-negara "tradisional" yang kerap masuk ke dalam daftar travel warning macam Mesir, beberapa negara Afrika, dan negara-negera Timur Jauh, serta Denmark, Finladia, dan negara-negara lain yang menjadikan orang Yahudi dan Israel sebagai sasaran penyerangan.
Travel warning ini dikeluarkan bertepatan dengan musim liburan mendatang, ketika warga Israel banyak melakukan perjalanan ke luar negeri untuk merayakan Rosh Hashana atau tahun baru Yahudi dan Sukkot. Rosh Hashana jatuh dimulai pada 13 September dan Sukkot berakhir pada 5 Oktober.
Sejumlah negara masuk dalam daftar travel warning yang dikeluarkan oleh Israel. Negara-negara itu adalah Belgia, Kanada, Australia, Prancis, Denmark, dan beberapa lokasi di Eropa. Warga Israel diminta berhati-hati saat melakukan perjalanan ke negara tersebut dan bersikap low-profile.
"Israel dan Yahudi bisa menjadi target serangan teror terutama selama dalam periode itu," bunyi pernyataan travel warning tersebut seperti dikutip dari laman Israel National News, Selasa (25/8/2015). Badan anti terorisme itu pun meminta kepada warga Israel dan Yahudi untuk selalu waspada.
Badan anti terorisme Israel mengatakan, untuk sementara ini tidak memberikan detail peringatan tersebut, namun warga Israel yang berada di luar negeri harus bersikap hati-hati di Eropa, berdasarkan informasi intelijen yang mereka dapatkan.
"Warga Israel bisa menjadi sasaran penculikan, pemboman, dan penyanderaan. Warga Israel jika bisa menghindari perjalanan yang tidak perlu sama sekali terutama ke negara-negara yang masuk dalam daftar peringatan," demikian bunyi pernyataan itu.
Sejumlah kelompok yang masuk dalam daftar kelompok teroris Israel diyakini akan menjadikan warga mereka sebagai sasaran. Kelompok-kelompok itu kelompok jihadis, Hamas dan Hizbullah, dan ISIS beserta jaringannya.
"Selain itu ancaman teror dari kelompok Syiah (dipimpin oleh Iran) terhadap Israel seperti sebelumnya, dan kami mereka telah menambahkan infrastruktur mereka. Ini adalah musuh yang akan terus kita hadapi. Kami akan melakukan segala sesuatu yang diperlukan untuk melindungi warga Israel," pungkasnya.
Negara-negara tersebut bergabung dengan negara-negara "tradisional" yang kerap masuk ke dalam daftar travel warning macam Mesir, beberapa negara Afrika, dan negara-negera Timur Jauh, serta Denmark, Finladia, dan negara-negara lain yang menjadikan orang Yahudi dan Israel sebagai sasaran penyerangan.
Travel warning ini dikeluarkan bertepatan dengan musim liburan mendatang, ketika warga Israel banyak melakukan perjalanan ke luar negeri untuk merayakan Rosh Hashana atau tahun baru Yahudi dan Sukkot. Rosh Hashana jatuh dimulai pada 13 September dan Sukkot berakhir pada 5 Oktober.
Sejumlah negara masuk dalam daftar travel warning yang dikeluarkan oleh Israel. Negara-negara itu adalah Belgia, Kanada, Australia, Prancis, Denmark, dan beberapa lokasi di Eropa. Warga Israel diminta berhati-hati saat melakukan perjalanan ke negara tersebut dan bersikap low-profile.
"Israel dan Yahudi bisa menjadi target serangan teror terutama selama dalam periode itu," bunyi pernyataan travel warning tersebut seperti dikutip dari laman Israel National News, Selasa (25/8/2015). Badan anti terorisme itu pun meminta kepada warga Israel dan Yahudi untuk selalu waspada.
Badan anti terorisme Israel mengatakan, untuk sementara ini tidak memberikan detail peringatan tersebut, namun warga Israel yang berada di luar negeri harus bersikap hati-hati di Eropa, berdasarkan informasi intelijen yang mereka dapatkan.
"Warga Israel bisa menjadi sasaran penculikan, pemboman, dan penyanderaan. Warga Israel jika bisa menghindari perjalanan yang tidak perlu sama sekali terutama ke negara-negara yang masuk dalam daftar peringatan," demikian bunyi pernyataan itu.
Sejumlah kelompok yang masuk dalam daftar kelompok teroris Israel diyakini akan menjadikan warga mereka sebagai sasaran. Kelompok-kelompok itu kelompok jihadis, Hamas dan Hizbullah, dan ISIS beserta jaringannya.
"Selain itu ancaman teror dari kelompok Syiah (dipimpin oleh Iran) terhadap Israel seperti sebelumnya, dan kami mereka telah menambahkan infrastruktur mereka. Ini adalah musuh yang akan terus kita hadapi. Kami akan melakukan segala sesuatu yang diperlukan untuk melindungi warga Israel," pungkasnya.
(esn)