Boko Haram Kirim 200 Teroris Bantu ISIS Rebut Libya?
A
A
A
TRIPOLI - Kelompok Boko Haram dilaporkan mengirim hingga 200 teroris bersenjata berat untuk memperkuat pasukan ISIS di utara Afrika guna merebut Libya.
Boko Haram beberapa bulan lalu telah bersumpah setia pada kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang kini mengincar Libya, sebuah negara kacau sejak bekas diktator Muammar Gadaffi digulingkan dan dibunuh rakyatnya dengan bantuan invasi NATO.
Laporan yang dilansir express.co.uk, Selasa (25/8/2015) muncul setelah militan ISIS membual di media sosial. Para militan ISIS mengklaim akan menguasai Afrika Utara dan kemudian menyerang Italia dan sejumlah negara Eropa selatan.
Klaim militan ISIS itu disertai dengan peta, di mana ISIS sesumbar segera mengusai sebagian wilayah Eropa. Salah satu militan ISIS bernama Abu el Gandal Barkawi, menyerukan para pendukung ISIS untuk menyerang Roma setelah merebut Libya. ”Pergi ke Roma melalui Libya, pintu gerbang Roma,” tulis dia.
“Senjata Ottoman diluncurkan dan akan mengelilingi Roma setelah menaklukkan Libya. Yang ingin merebut Roma dan Andalusia harus dimulai dari Libya,” lanjut dia, tanpa menjelaskan senjata Ottoman yang dimaksud.
Militan lain Ali el Gezrawi berkebangsaan Arab Saudi menyerukan ”persatuan” sesama militan dari Arab Saudi, Tunisia, Mesir dan Sudan dan harus bergabung dengan militan Boko Haram untuk aksi di Libya.
“Libya adalah tanah ‘jihad’ dan migrasi tidak hanya milik Libya, tapi untuk semua orang yang percaya pada Tuhan, dan itu adalah Khilafah,” katanya.
Ahli kontra-terorisme Nigeria, Jacob Zenn, mengatakan bahwa antara 80 hingga 200 militan bersenjata kelompok Boko Haram saat ini berperang di Sirte, Libya, yang oleh ISIS akan dijadikan ibu kota baru ISIS di Afrika Utara.
“Keterbukaan rute migrasi dari Nigeria melalui sebelah timur Libya membuat perjalanan cukup mudah, dan ISIS dapat dengan mudah mampu membayar penyelundup untuk membawa militan dan senjatanya di sepanjang rute itu,” ujarnya.
Sementara itu, Pemerintah Nigeria, melalui kantor berita resminya membenarkan adanya laporan itu.”Ada beberapa laporan, dari beberapa warga Nigeria yang berangkat untuk bergabung kelompok teroris terutama di Timur Tengah dan Afrika Utara,” tulis kantor berita Pemerintah Nigeria.
Boko Haram beberapa bulan lalu telah bersumpah setia pada kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang kini mengincar Libya, sebuah negara kacau sejak bekas diktator Muammar Gadaffi digulingkan dan dibunuh rakyatnya dengan bantuan invasi NATO.
Laporan yang dilansir express.co.uk, Selasa (25/8/2015) muncul setelah militan ISIS membual di media sosial. Para militan ISIS mengklaim akan menguasai Afrika Utara dan kemudian menyerang Italia dan sejumlah negara Eropa selatan.
Klaim militan ISIS itu disertai dengan peta, di mana ISIS sesumbar segera mengusai sebagian wilayah Eropa. Salah satu militan ISIS bernama Abu el Gandal Barkawi, menyerukan para pendukung ISIS untuk menyerang Roma setelah merebut Libya. ”Pergi ke Roma melalui Libya, pintu gerbang Roma,” tulis dia.
“Senjata Ottoman diluncurkan dan akan mengelilingi Roma setelah menaklukkan Libya. Yang ingin merebut Roma dan Andalusia harus dimulai dari Libya,” lanjut dia, tanpa menjelaskan senjata Ottoman yang dimaksud.
Militan lain Ali el Gezrawi berkebangsaan Arab Saudi menyerukan ”persatuan” sesama militan dari Arab Saudi, Tunisia, Mesir dan Sudan dan harus bergabung dengan militan Boko Haram untuk aksi di Libya.
“Libya adalah tanah ‘jihad’ dan migrasi tidak hanya milik Libya, tapi untuk semua orang yang percaya pada Tuhan, dan itu adalah Khilafah,” katanya.
Ahli kontra-terorisme Nigeria, Jacob Zenn, mengatakan bahwa antara 80 hingga 200 militan bersenjata kelompok Boko Haram saat ini berperang di Sirte, Libya, yang oleh ISIS akan dijadikan ibu kota baru ISIS di Afrika Utara.
“Keterbukaan rute migrasi dari Nigeria melalui sebelah timur Libya membuat perjalanan cukup mudah, dan ISIS dapat dengan mudah mampu membayar penyelundup untuk membawa militan dan senjatanya di sepanjang rute itu,” ujarnya.
Sementara itu, Pemerintah Nigeria, melalui kantor berita resminya membenarkan adanya laporan itu.”Ada beberapa laporan, dari beberapa warga Nigeria yang berangkat untuk bergabung kelompok teroris terutama di Timur Tengah dan Afrika Utara,” tulis kantor berita Pemerintah Nigeria.
(mas)