Swiss Selidiki Skandal Lembaga Keuangan Pimpinan PM Najib
A
A
A
ZURICH - Pemerintah Swiss sedang menyelidiki dugaan skandal korupsi di lembaga keuangan Malaysia, di mana Perdana Menteri (PM) Najib Raza menjadi dewan penasihatnya. Penyelidikan difokuskan kepada transaksi di lembaga 1Malaysia Development Bhd atau 1MDB tersebut.
The Wall Street Journal (WSJ), mengutip juru bicara Kantor Jaksa Agung Swiss, melaporkan bahwa penyelidikan difokuskan pada lembaga 1MDB yang dipicu oleh transaksi mencurigakan di sektor perbankan,yang dilaporkan ke Kantor Pelaporan Pencucian Uang Swiss (MROs).
Kantor Jaksa Agung itu menyatakan, penyelidikan oleh Swiss terkait dengan dugaan korupsi pejabat asing dan dugaan pencucian uang.
Sementara itu, pihak 1MBD dalam sebuah pernyataan mengaku belum menerima pemberitahuan apapun dari pihak berwenang Swiss. Namun, lembaga tersebut menyatakan siap untuk membantu peyelidikan yang dilakukan Swiss.
Penyelidikan muncul setelah ada transaksi lebih dari US$ 11 milIar dalam utang. ”1MDB belum dihubungi oleh pihak berwenang Swiss, tetapi siap untuk membantu dalam penyelidikan jika diminta dan tunduk pada saran dari pihak berwenang di Malaysia,” bunyi pernyataan 1MDB.
”Kami tetap berkomitmen untuk sepenuhnya bekerja sama dengan semua pihak berwenang yang sedang menyelidiki 1MDB,” lanjut pernyataan itu, Senin (24/8/2015).
Pada bulan Juli 2015 lalu, WSJ melaporkan bahwa penyelidik Malaysia telah ditelusuri aliran dana hampir US$700 juta dalam bentuk deposito. Aliran dana itu mengalir ke sebuah rekening pribadi yang diduga milik PM Najib. Namun, Najib membantah tuduhan korupsi maupun menerima dana dari lembaga 1MDB.
Sedangkan Wakil PM Malaysia, Ahmad Zahid Hamidi, mengatakan dana sebesar itu sumbangan dari donatur kaya asal Timur Tengah. Namun, tidak diungkap siapa donatur misterius itu. Hamidi juga mengklaim dana sebesar itu tidak berasal dari lembaga 1MDB.
The Wall Street Journal (WSJ), mengutip juru bicara Kantor Jaksa Agung Swiss, melaporkan bahwa penyelidikan difokuskan pada lembaga 1MDB yang dipicu oleh transaksi mencurigakan di sektor perbankan,yang dilaporkan ke Kantor Pelaporan Pencucian Uang Swiss (MROs).
Kantor Jaksa Agung itu menyatakan, penyelidikan oleh Swiss terkait dengan dugaan korupsi pejabat asing dan dugaan pencucian uang.
Sementara itu, pihak 1MBD dalam sebuah pernyataan mengaku belum menerima pemberitahuan apapun dari pihak berwenang Swiss. Namun, lembaga tersebut menyatakan siap untuk membantu peyelidikan yang dilakukan Swiss.
Penyelidikan muncul setelah ada transaksi lebih dari US$ 11 milIar dalam utang. ”1MDB belum dihubungi oleh pihak berwenang Swiss, tetapi siap untuk membantu dalam penyelidikan jika diminta dan tunduk pada saran dari pihak berwenang di Malaysia,” bunyi pernyataan 1MDB.
”Kami tetap berkomitmen untuk sepenuhnya bekerja sama dengan semua pihak berwenang yang sedang menyelidiki 1MDB,” lanjut pernyataan itu, Senin (24/8/2015).
Pada bulan Juli 2015 lalu, WSJ melaporkan bahwa penyelidik Malaysia telah ditelusuri aliran dana hampir US$700 juta dalam bentuk deposito. Aliran dana itu mengalir ke sebuah rekening pribadi yang diduga milik PM Najib. Namun, Najib membantah tuduhan korupsi maupun menerima dana dari lembaga 1MDB.
Sedangkan Wakil PM Malaysia, Ahmad Zahid Hamidi, mengatakan dana sebesar itu sumbangan dari donatur kaya asal Timur Tengah. Namun, tidak diungkap siapa donatur misterius itu. Hamidi juga mengklaim dana sebesar itu tidak berasal dari lembaga 1MDB.
(mas)