Demo Kebebasan, Ratusan Wanita Telanjang Dada di New York
A
A
A
NEW YORK - Sekitar 300 demonstran yang sebagian besar wanita berdemonstrasi telanjang dada atau topless di New York. Mereka juga merencanakan aksi yang sama di 60 kota lain di seluruh dunia.
Demostrasi mengumbar aurat itu digelar untuk menyuarakan kebebasan “bertelanjang dada”. Mereka beraksi di berbagai tempat umum. Para demonstran itu menamakan diri kelompok “GoTopless”.
Aksi kelompok itu dimulai hari Minggu waktu New York. Kelompok tersebut menamakan aksi mereka sebagai “GoTopless Day”. Demo itu muncul di tengah perdebatan para pejabat New York, apakah para wanita perlu dibebaskan topless di Times Square atau dilarang.
Rachel Jessee, seorang aktris dan model yang memimpin kelompok GoTopless di New York City, menjelaskan bahwa, kampanye topless dilakukan karena wanita ingin memiliki hak yang sama dengan laki-laki, yakni pergi ke tempat umum dengan bertelanjang dada.
”Tujuan kami adalah untuk hak gender untuk topless yang sama ditegakkan di seluruh dunia, membebaskan ‘putting’ perempuan,” katanya.
Hukum yang menjamin setiap orang topless di New York telah ada sejak tahun 1992. Namun, Walikota Bill de Blasio dan Komisaris Polisi Bill Bratton sekarang mencoba untuk melarangnya.
Selain di New York, aski serupa juga digelar di Washington DC. Salah satu demonstran wanita berdiri di dekat Gedung Putih sambil berpse seperti Patung Liberty.
“Berabad-abad ketidaksetaraan gender dan aturan laki-laki eksklusif dibuat dengan tidak seimbang di planet ini yang berakibat fatal bagi masyarakat. Sudah waktunya untuk perubahan!,” kata Jessee.
”Ini adalah membebaskan dan memberdayakan bagi perempuan untuk membebaskan tubuh mereka dari penindasan,” imbuh dia, seperti dikutip Daily Mail, Senin (24/8/2015).
Demostrasi mengumbar aurat itu digelar untuk menyuarakan kebebasan “bertelanjang dada”. Mereka beraksi di berbagai tempat umum. Para demonstran itu menamakan diri kelompok “GoTopless”.
Aksi kelompok itu dimulai hari Minggu waktu New York. Kelompok tersebut menamakan aksi mereka sebagai “GoTopless Day”. Demo itu muncul di tengah perdebatan para pejabat New York, apakah para wanita perlu dibebaskan topless di Times Square atau dilarang.
Rachel Jessee, seorang aktris dan model yang memimpin kelompok GoTopless di New York City, menjelaskan bahwa, kampanye topless dilakukan karena wanita ingin memiliki hak yang sama dengan laki-laki, yakni pergi ke tempat umum dengan bertelanjang dada.
”Tujuan kami adalah untuk hak gender untuk topless yang sama ditegakkan di seluruh dunia, membebaskan ‘putting’ perempuan,” katanya.
Hukum yang menjamin setiap orang topless di New York telah ada sejak tahun 1992. Namun, Walikota Bill de Blasio dan Komisaris Polisi Bill Bratton sekarang mencoba untuk melarangnya.
Selain di New York, aski serupa juga digelar di Washington DC. Salah satu demonstran wanita berdiri di dekat Gedung Putih sambil berpse seperti Patung Liberty.
“Berabad-abad ketidaksetaraan gender dan aturan laki-laki eksklusif dibuat dengan tidak seimbang di planet ini yang berakibat fatal bagi masyarakat. Sudah waktunya untuk perubahan!,” kata Jessee.
”Ini adalah membebaskan dan memberdayakan bagi perempuan untuk membebaskan tubuh mereka dari penindasan,” imbuh dia, seperti dikutip Daily Mail, Senin (24/8/2015).
(mas)