Ukraina: Ketegangan di Donbass Akibat Provokasi Rusia
A
A
A
KIEV - Kementerian Luar Negeri Ukraina kembali menyalahkan Rusia atas terus meningkatnya ketegangan di Donbass, Ukraina timur. Menurut kementerian itu, peningkatan situasi itu diakibatkan oleh provokasi tiada henti yang dilakukan oleh separatis pro-Rusia.
"Separatis, yang menggunakan senjata Rusia terus meningkatkan serangan ke basis militr Ukraina, pemukiman warga sipil, dan infrastruktur pemerintah dalam kurun waktu satu pekan terakhir," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan tertulis yang diterima Sindonews pada Rabu (19/8/2015).
Menurut kementerian itu, 850 kali serangan telah dilakukan oleh separatis dalam satu pekan terakhir. Bukan hanya menggunakan senjata ringan, menurut kementerian tersebut, kaum separatis juga menggunakan senjata berat yang seharusnya sudah dilarang penggunaannya dalam konflik Ukraina.
"Selain itu, sistem peluncuran roket beberapa kali digunakan secara terbuka dan bahkan hampir setiap hari digunakan. Eskalasi ini menyebabkan kerugian, bukan hanya secara materi, tapi juga nyawa terhadap tentara dan warga sipil Ukraina," sambungnya.
Kiev kembali meminta Rusia untuk mematuhi perjanjian Minsk, yang ditandatangi pada tanggal 5 dan 19 September 20124, dan pada 12 Februari 2015.
"Pemerintah Ukraina mendesak Federasi Rusia untuk melakukan tindakan segera untuk menghentikan eskalasi situasi di Donbas dan secara ketat melaksanakan ketentuan perjanjian Minsk, khususnya sehubungan dengan gencatan senjata dan penarikan senjata berat," tambahnya.
"Separatis, yang menggunakan senjata Rusia terus meningkatkan serangan ke basis militr Ukraina, pemukiman warga sipil, dan infrastruktur pemerintah dalam kurun waktu satu pekan terakhir," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan tertulis yang diterima Sindonews pada Rabu (19/8/2015).
Menurut kementerian itu, 850 kali serangan telah dilakukan oleh separatis dalam satu pekan terakhir. Bukan hanya menggunakan senjata ringan, menurut kementerian tersebut, kaum separatis juga menggunakan senjata berat yang seharusnya sudah dilarang penggunaannya dalam konflik Ukraina.
"Selain itu, sistem peluncuran roket beberapa kali digunakan secara terbuka dan bahkan hampir setiap hari digunakan. Eskalasi ini menyebabkan kerugian, bukan hanya secara materi, tapi juga nyawa terhadap tentara dan warga sipil Ukraina," sambungnya.
Kiev kembali meminta Rusia untuk mematuhi perjanjian Minsk, yang ditandatangi pada tanggal 5 dan 19 September 20124, dan pada 12 Februari 2015.
"Pemerintah Ukraina mendesak Federasi Rusia untuk melakukan tindakan segera untuk menghentikan eskalasi situasi di Donbas dan secara ketat melaksanakan ketentuan perjanjian Minsk, khususnya sehubungan dengan gencatan senjata dan penarikan senjata berat," tambahnya.
(esn)