Menteri Kehakiman Australia: Toleransi di Indonesia Luar Biasa
A
A
A
JAKARTA - Menteri Kehakiman yang merangkap Menteri Pembantu Perdana Menteri Australia bidang pemberantasan terorisme, Michael Keenan menyebut toleransi di Indonesia benar-benar luar biasa. Hal itu disampaikan Keenan paska melakukan kunjungan ke masjid Istiqlal, Jakarta.
Keenan mengatakan, Indonesia terdiri dari puluhan hingga ratusan suku bangsa, dengan berbagai macam tradisi, yang membuatnya rawan untuk terjadi konflik. Namun, sejauh ini toleransi, khususnya antar umat beragama di Indoensia sangatlah baik.
“Faktanya, di Indonesia rakyatnya memiliki kepercayaan, tradisi, dan budaya yang sangat beragam. Namun, setelah mendengar penjelasan Imam Mubarok, jujur saya kagum dengan nilai toleransi umat Islam," ucap Keenan pada Rabu (19/8/2015).
"Melalui kerja sama Kementerian Agama RI dan berbagai pihak, Indonesia dapat memiliki Masjid, Gereja, dan tempat ibadah lain yang sangat besar, namun nilai toleransi itu tetap terjaga,” sambungnya.
Keenan memang menyempatkan diri untuk melakukan dialog dengan Mubarak. Dialog tersebut berlangsung hanya sekitar 10 menit, sebelum akhirnya asisten dari Tony Abbot itu bertolak ke Istana Negara untuk melakukan pertemuan dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Keenan mengatakan, Indonesia terdiri dari puluhan hingga ratusan suku bangsa, dengan berbagai macam tradisi, yang membuatnya rawan untuk terjadi konflik. Namun, sejauh ini toleransi, khususnya antar umat beragama di Indoensia sangatlah baik.
“Faktanya, di Indonesia rakyatnya memiliki kepercayaan, tradisi, dan budaya yang sangat beragam. Namun, setelah mendengar penjelasan Imam Mubarok, jujur saya kagum dengan nilai toleransi umat Islam," ucap Keenan pada Rabu (19/8/2015).
"Melalui kerja sama Kementerian Agama RI dan berbagai pihak, Indonesia dapat memiliki Masjid, Gereja, dan tempat ibadah lain yang sangat besar, namun nilai toleransi itu tetap terjaga,” sambungnya.
Keenan memang menyempatkan diri untuk melakukan dialog dengan Mubarak. Dialog tersebut berlangsung hanya sekitar 10 menit, sebelum akhirnya asisten dari Tony Abbot itu bertolak ke Istana Negara untuk melakukan pertemuan dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
(esn)