Perang Yaman, 8 Anak Tewas atau Dimutilasi Setiap Hari

Rabu, 19 Agustus 2015 - 16:42 WIB
Perang Yaman, 8 Anak...
Perang Yaman, 8 Anak Tewas atau Dimutilasi Setiap Hari
A A A
NEW YORK - Badan PBB untuk Anak-anak, UNICEF, melansir situasi tragis dalam perang di Yaman. Rata-rata delapan anak tewas atau cacat setelah dimutilasi tim medis karena jadi korban perang.

Laporan UNICEF yang diterbitkan hari Selasa menyatakan bahwa setidaknya 398 anak tewas dan 605 terluka sejak konflik di Yaman meningkat pada bulan Maret 2015. Sekitar 10 juta anak Yaman saat ini butuh bantuan kemanusiaan, di mana sekitar 1,8 juta anak menderita kekurangan gizi.

”Hampir delapan anak tewas atau cacat setiap hari dalam konflik mematikan di Yaman,” bunyi laporan UNICEF yang berjudul "Yemen: Childhood Under Threat", yang dipublikasikan di situs resmi badan PBB tersebut, seperti dikutip Sputnik, Rabu (19/8/2015).

UNICEF menyatakan, bahwa konflik di Yaman telah menciptakan krisis kemanusiaan yang menempatkan kesehatan dan masa depan anak-anak Yaman dalam bahaya.

“Anak-anak menanggung beban dari konflik bersenjata brutal dengan situasi yang terlihat seperti tanpa akhir,” bunyi pernyataan UNICEF.

Yaman telah lama menghadapi ancaman krisis keamanan, makanan dan air. Tetapi situasi semakin buruk setelah perang pecah nyaris di seluruh wilayah di negara itu.

”Saat konflik meningkat, kekurangan gizi jadi endemik panjang di Yaman. Secara keseluruhan, sekitar 1,8 juta anak mungkin menderita berbagai hal, seperti kekurangan gizi. Tahun ini saja, peningkatannya hampir satu juta anak dibanding tahun 2014,” lanjut pernyataan UNICEF.

Perang di negara itu telah merenggut nyawa sedikitnya 1.900 warga sipil dan melukai telah lebih dari 4.000 orang lainnya. Menurut data PBB, 80 persen dari total penduduk Yaman membutuhkan bantuan kemanusiaan.

Perang di Yaman mulai sengit ketika pemberontak Houthi dan pasukan loyalis mantan Presiden Ali Abdullah Saleh menghadapi serangan udara pasukan koalisi yang dipimpin Arab Saudi. Koalisi melakukan agresi di Yaman dengan klaim atas permintaan presiden sah Yaman, Abed Rabbo Mansour Hadi yang sempat kewalahan menghadapi kubu Houthi.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6786 seconds (0.1#10.140)