Hacker Beber Identitas 1 Juta Pengguna Situs Selingkuh Ashley Madison
A
A
A
TORONTO - Para hacker telah merilis identitas pribadi 1 juta pengguna situs layananan perselingkuhan, AshleyMadison.com. Ulah hacker itu menyusul ancaman sebelumnya yang akan merilis identitas 37 juta pengguna situs kencan yang berbasis di Kanada tersebut.
Situs layanan selingkuh terkenal di dunia dengan slogan “Hidup Pendek. Jalanilah Selingkuh” itu pada bulan Juli 2015 jadi korban serangan cyber oleh kelompok hacker bernama "The Impact Team". Namun, pihak Avid Life Media (ALM) sebagai pendiri dan pemilik situs Ashley Madison menolak untuk memverifikasi setiap data pengguna situs tersebut yang dibocorkan para hacker.
Dalam aksinya, para peretas itu menggunakan web gelap yang hanya dapat diakses oleh browser khusus. Dalam hitungan jam, para peretas berhasil mencuri ribuan alamat e-mail dari pengguna. ”Avid Life Media telah gagal untuk menghentikan Ashley Madison,” tulis hacker dalam sebuah pesan.
“Kami telah menjelaskan penipuan dan kebodohan dari ALM dan anggotanya. Sekarang semua orang bisa melihat data mereka,” lanjut pesan hacker itu. (Baca: Situs Selingkuh Ashley Madison Diretas, 37 Juta Member Bakal Dipermalukan)
Pihak perusahaan pengelola situs itu menganggap para hackerituhakim, juri dan algojo moral. ”Yang memaksakan gagasan kebajikan pribadi pada semua masyarakat,” kata pihak perusahaan situs itu dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Reuters, Rabu (19/8/2015).
”Ini adalah tindakan tidak sah yang memiliki konsekuensi nyata bagi warga yang tidak bersalah yang hanya memiliki sesuatu hal tentang kehidupan sehari-hari mereka,” lanjut pernyataan perusahaan.Federal Bureau of Investigation (FBI) bersama Kepolisian Royal Kanada sedang menyelidiki aksi pencurian jutaan data pribadi pengguna situs itu oleh para hacker.
Situs layanan selingkuh terkenal di dunia dengan slogan “Hidup Pendek. Jalanilah Selingkuh” itu pada bulan Juli 2015 jadi korban serangan cyber oleh kelompok hacker bernama "The Impact Team". Namun, pihak Avid Life Media (ALM) sebagai pendiri dan pemilik situs Ashley Madison menolak untuk memverifikasi setiap data pengguna situs tersebut yang dibocorkan para hacker.
Dalam aksinya, para peretas itu menggunakan web gelap yang hanya dapat diakses oleh browser khusus. Dalam hitungan jam, para peretas berhasil mencuri ribuan alamat e-mail dari pengguna. ”Avid Life Media telah gagal untuk menghentikan Ashley Madison,” tulis hacker dalam sebuah pesan.
“Kami telah menjelaskan penipuan dan kebodohan dari ALM dan anggotanya. Sekarang semua orang bisa melihat data mereka,” lanjut pesan hacker itu. (Baca: Situs Selingkuh Ashley Madison Diretas, 37 Juta Member Bakal Dipermalukan)
Pihak perusahaan pengelola situs itu menganggap para hackerituhakim, juri dan algojo moral. ”Yang memaksakan gagasan kebajikan pribadi pada semua masyarakat,” kata pihak perusahaan situs itu dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Reuters, Rabu (19/8/2015).
”Ini adalah tindakan tidak sah yang memiliki konsekuensi nyata bagi warga yang tidak bersalah yang hanya memiliki sesuatu hal tentang kehidupan sehari-hari mereka,” lanjut pernyataan perusahaan.Federal Bureau of Investigation (FBI) bersama Kepolisian Royal Kanada sedang menyelidiki aksi pencurian jutaan data pribadi pengguna situs itu oleh para hacker.
(mas)