Rusia Hendak Pasok Sistem Rudal S-300 ke Iran, AS Kesal
A
A
A
WASHINGTON - Rusia dalam hitungan minggu akan memasok sistem rudal canggih S-300 ke Iran. Langkah Rusia itu membuat Pemerintah Amerika Serikat (AS) kesal.
Rusia resmi mencabut embargo atau larangan penjualan sistem rudal S-300 ke Iran sejak diumumkan Presiden Vladimir Putin beberapa bulan lalu. Alasan Rusia mencabut embargo itu, karena Iran sukses mencapai kesepakatan nuklir dengan enam negara kekuatan dunia.
Tapi, Pemerintah Presiden Barack Obama tidak suka dengan kebijakan Putin itu. ”Kami telah lama menyatakan keprihatinan kami atas laporan soal kemungkinan penjualan sistem rudal ini ke Iran,” kata juru bicara Pentagon Kapten Jeff Davis kepada Fox News, semalam.
Sistem rudal S-300 sejatinya tidak secara teknis dilarang di bawah sanksi PBB ataupun dalam kesepakatan nuklir Iran. Tapi Pentagon menghendaki Rusia untuk tidak menjualnya kepada Iran. (Baca: Rusia Segera Kirim Sistem Rudal S-300 ke Iran)
”Kami tentu keberatan dengan hal itu,” imbuh juru bicara Pentagon lainnya, John Kirby kepada wartawan. Kemarin, Iran mengumumkan bahwa Teheran dan Moskow pada pekan depan akan menandatangani kontrak jual beli sistem rudal S-300 Rusia. Setelah itu, sistem rudal canggih itu akan dikirim ke Iran.
”Teks kontrak siap dan teman-teman kita akan pergi ke Rusia pekan depan untuk menandatangani kontrak,” kata Menteri Pertahanan Iran, Hossein Dehghan, seperti dikutip kantor berita IRNA.
Seorang pejabat Pentagon AS yang paham dengan sistem senjata Rusia mengungkapkan kehebatan sistem rudal canggih S-300 Rusia itu kepada Fox News.”Ini adalah sistem senjata yang sangat mampu untuk menjatuhkan pesawat jet tempur AS atau Israel,” kata pejabat Pentagon yang menolak diidentifikasi tersebut.
Rusia resmi mencabut embargo atau larangan penjualan sistem rudal S-300 ke Iran sejak diumumkan Presiden Vladimir Putin beberapa bulan lalu. Alasan Rusia mencabut embargo itu, karena Iran sukses mencapai kesepakatan nuklir dengan enam negara kekuatan dunia.
Tapi, Pemerintah Presiden Barack Obama tidak suka dengan kebijakan Putin itu. ”Kami telah lama menyatakan keprihatinan kami atas laporan soal kemungkinan penjualan sistem rudal ini ke Iran,” kata juru bicara Pentagon Kapten Jeff Davis kepada Fox News, semalam.
Sistem rudal S-300 sejatinya tidak secara teknis dilarang di bawah sanksi PBB ataupun dalam kesepakatan nuklir Iran. Tapi Pentagon menghendaki Rusia untuk tidak menjualnya kepada Iran. (Baca: Rusia Segera Kirim Sistem Rudal S-300 ke Iran)
”Kami tentu keberatan dengan hal itu,” imbuh juru bicara Pentagon lainnya, John Kirby kepada wartawan. Kemarin, Iran mengumumkan bahwa Teheran dan Moskow pada pekan depan akan menandatangani kontrak jual beli sistem rudal S-300 Rusia. Setelah itu, sistem rudal canggih itu akan dikirim ke Iran.
”Teks kontrak siap dan teman-teman kita akan pergi ke Rusia pekan depan untuk menandatangani kontrak,” kata Menteri Pertahanan Iran, Hossein Dehghan, seperti dikutip kantor berita IRNA.
Seorang pejabat Pentagon AS yang paham dengan sistem senjata Rusia mengungkapkan kehebatan sistem rudal canggih S-300 Rusia itu kepada Fox News.”Ini adalah sistem senjata yang sangat mampu untuk menjatuhkan pesawat jet tempur AS atau Israel,” kata pejabat Pentagon yang menolak diidentifikasi tersebut.
(mas)