Ini Identitas 2 WNI Korban Bom dan Hotline KBRI Bangkok
A
A
A
JAKARTA - Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi, mengkonfirmasi identitas dua Warga Negara Indonesia (WNI) yang jadi korban bom dahsyat di Bangkok. Menlu Retno juga sudah meminta Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) Bangkok, Thailand, membuka hotline terkait musibah itu.
Dua WNI yang jadi korban bom Bangkok adalah sepasang suami istri. Di mana sang istri tewas diketahui berinisial LLT berusia 61 tahun. Sedangkan suaminya, diketahui berinisial HI berusia 61 tahun dalam kondisi kritis.
Retno melanjutkan, tim KBRI Bangkok masih melakukan penelusuran di 15 rumah sakit lainnya yang ada di Ibu Kota Thailand tersebut guna mencari informasi apakah masih ada WNI lain yang kemungkinan jadi korban atau tidak. (Baca: Menlu: Dua WNI Korban Bom Tim Terpantau KBRI Bangkok)
Terkait pemulangan jenazah korban, Menlu Retno mengatakan, Kementerian Luar Negeri Indonesia akan segera mengaturnya.”Anak dari pasangan ini lagi di Bangkok juga, jadi kita akan atur sehabis ini,” ujarnya, Selasa (18/8/2015).
Sesaat setelah ledakan bom di Bangkok, Retno menginstruksikan tiga hal pada KBRI Bangkok. "Dapat saya sampaikan bahwa setelah terjadi ledakan, maka KBRI Bangkok melakukan berapa langkah. Pertama, menerjunkan tim konsuler untuk melacak kemungkinan WNI menjadi korban dan mengumpulkan sebanyak mungkin informasi," kata Retno. (Baca juga: Dua WNI Jadi Korban Bom Bangkok, 1 Tewas dan 1 Kritis)
"Kedua, sudah ada imbauan kepada masyarakat Indonesia untuk lebih berhati-hati, dan agar menghindari tempat-tempat yang sekarang lagi ditutup untuk sementara. Untuk lebih hati-hati," lanjut Retno.
“Ketiga, KBRI sudah membuka hotline + 66929031103 dan kita mengimbau kepada WNI yang merasa keluarganya lagi perjalanan ke Thailand dan tidak ada kontak selama ini, agar segara menghubungi KBRI," ujarnya.
Dua WNI yang jadi korban bom Bangkok adalah sepasang suami istri. Di mana sang istri tewas diketahui berinisial LLT berusia 61 tahun. Sedangkan suaminya, diketahui berinisial HI berusia 61 tahun dalam kondisi kritis.
Retno melanjutkan, tim KBRI Bangkok masih melakukan penelusuran di 15 rumah sakit lainnya yang ada di Ibu Kota Thailand tersebut guna mencari informasi apakah masih ada WNI lain yang kemungkinan jadi korban atau tidak. (Baca: Menlu: Dua WNI Korban Bom Tim Terpantau KBRI Bangkok)
Terkait pemulangan jenazah korban, Menlu Retno mengatakan, Kementerian Luar Negeri Indonesia akan segera mengaturnya.”Anak dari pasangan ini lagi di Bangkok juga, jadi kita akan atur sehabis ini,” ujarnya, Selasa (18/8/2015).
Sesaat setelah ledakan bom di Bangkok, Retno menginstruksikan tiga hal pada KBRI Bangkok. "Dapat saya sampaikan bahwa setelah terjadi ledakan, maka KBRI Bangkok melakukan berapa langkah. Pertama, menerjunkan tim konsuler untuk melacak kemungkinan WNI menjadi korban dan mengumpulkan sebanyak mungkin informasi," kata Retno. (Baca juga: Dua WNI Jadi Korban Bom Bangkok, 1 Tewas dan 1 Kritis)
"Kedua, sudah ada imbauan kepada masyarakat Indonesia untuk lebih berhati-hati, dan agar menghindari tempat-tempat yang sekarang lagi ditutup untuk sementara. Untuk lebih hati-hati," lanjut Retno.
“Ketiga, KBRI sudah membuka hotline + 66929031103 dan kita mengimbau kepada WNI yang merasa keluarganya lagi perjalanan ke Thailand dan tidak ada kontak selama ini, agar segara menghubungi KBRI," ujarnya.
(mas)