Sri Lanka Gelar Pemilihan Umum
A
A
A
KOLOMBO - Sri Lanka pada hari ini, Senin (17/8/2015) menggelar pesta demokrasi terbesar di negara itu, Pemilihan Umum Legislatif. Warga Sri Lanka terlihat antusias mendatangi tempat pemungutan suara untuk menyalurkan suaranya.
Meski begitu, dikutip dari Telegraph, bagi warga Sri Lanka pemilu kali ini tidak jauh berbeda dengan pemilu-pemilu sebelumnya. Bagi mereka, pemilu adalah sebuah langkah untuk menghentikan konfrontasi antara pemerintah dengan etnis Macan Tamil, konflik yang cukup lama terjadi di kawasan Asia.
Dalam pemilu yang diikuti sekitar 15 juta pemilih tersebut, mantan Presiden Mahinda Rajapaksa, sangat berharap dirinya dapat terpilih. Rajapaksa adalah mantan presiden yang mampu meredam perjuangan etnis Macan Tamil. Meski begitu, selama pemerintahannya, praktik korupsi dan nepotisme semakin merejalela. Ia pun akhirnya dilengserkan.
Tokoh ultra-nasionalis ini akan bertarung dengan Presiden yang sedang berkuasa saat ini dan mantan loyalisnya, Maithripala Sirisena. Sirisena adalah orang yang berhasil meyakinkan parlemen Sri Lanka untuk melengserkan Rajapaksa dari kursi kepresidenan.
Meski dihadapkan pada tuduhan korupsi dan nepotisme, Rajapaksa bersikeras jika tuduhan yang dialamatkan kepada dirinya adalah bagian dari fitnah yang disebarkan oleh lawan politiknya. Dia juga membantah laporan PBB terhadap dugaan melakukan kejahatan perang yang keputusannya baru akan dirilis pada bulan depan.
Meski begitu, dikutip dari Telegraph, bagi warga Sri Lanka pemilu kali ini tidak jauh berbeda dengan pemilu-pemilu sebelumnya. Bagi mereka, pemilu adalah sebuah langkah untuk menghentikan konfrontasi antara pemerintah dengan etnis Macan Tamil, konflik yang cukup lama terjadi di kawasan Asia.
Dalam pemilu yang diikuti sekitar 15 juta pemilih tersebut, mantan Presiden Mahinda Rajapaksa, sangat berharap dirinya dapat terpilih. Rajapaksa adalah mantan presiden yang mampu meredam perjuangan etnis Macan Tamil. Meski begitu, selama pemerintahannya, praktik korupsi dan nepotisme semakin merejalela. Ia pun akhirnya dilengserkan.
Tokoh ultra-nasionalis ini akan bertarung dengan Presiden yang sedang berkuasa saat ini dan mantan loyalisnya, Maithripala Sirisena. Sirisena adalah orang yang berhasil meyakinkan parlemen Sri Lanka untuk melengserkan Rajapaksa dari kursi kepresidenan.
Meski dihadapkan pada tuduhan korupsi dan nepotisme, Rajapaksa bersikeras jika tuduhan yang dialamatkan kepada dirinya adalah bagian dari fitnah yang disebarkan oleh lawan politiknya. Dia juga membantah laporan PBB terhadap dugaan melakukan kejahatan perang yang keputusannya baru akan dirilis pada bulan depan.
(esn)