Duka Putin untuk China
Duka Putin untuk China
A
A
A
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan ucapan duka cita kepada Presiden Cina Xi Jinping atas tragedi di Tianjin. Di kota tersebut, sebuah gudang bahan bakar meledak, dan menewaskan lebih dari 40 jiwa dan melukai ratusan orang lainnya.
"Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyatakan belasungkawa kepada Presiden Cina Xi Jinping atas terjadinya dua ledakan besar di kota pelabuhan utara Tianjin yang menewaskan puluhan orang dan menimbulkan kerusakan yang signifikan," bunyi pernyataan Kremlin, seperti dilansir Itar-Tass pada Kamis (13/8 / 2015).
"Putin menyampaikan ucapan duka cita dan dukungan kepada keluarga dan kerabat korban dalam kecelakaan tersebut dan berharap para korban yang menderita luka-luka dapat segera sembuh," sambungnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, gudang bahan peledak di Binhai, Kota Tianjin, China meledak hebat sebanyak dua kali semalam. Ledakan itu disebut-sebut setara dengan 24 ton bom TNT.
Jinping dan Perdana Menteri China Li Keqiang sendiri telah memerintahkan tim penyelamat berusaha keras untuk menyelamatkan korban yang selamat dari ledakan besar di Tianjin. Dalam sebuah instruksi, Presiden Xi memerintahkan otoritas lokal di Tinajin untuk membagi regu penyelamat menjadi tiga.
Pertama, tim yang bertugas merawat korban yang luka, tim kedua bertugas mencari korban yang hilang, dan tim ketiga memadamkan api.
"Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyatakan belasungkawa kepada Presiden Cina Xi Jinping atas terjadinya dua ledakan besar di kota pelabuhan utara Tianjin yang menewaskan puluhan orang dan menimbulkan kerusakan yang signifikan," bunyi pernyataan Kremlin, seperti dilansir Itar-Tass pada Kamis (13/8 / 2015).
"Putin menyampaikan ucapan duka cita dan dukungan kepada keluarga dan kerabat korban dalam kecelakaan tersebut dan berharap para korban yang menderita luka-luka dapat segera sembuh," sambungnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, gudang bahan peledak di Binhai, Kota Tianjin, China meledak hebat sebanyak dua kali semalam. Ledakan itu disebut-sebut setara dengan 24 ton bom TNT.
Jinping dan Perdana Menteri China Li Keqiang sendiri telah memerintahkan tim penyelamat berusaha keras untuk menyelamatkan korban yang selamat dari ledakan besar di Tianjin. Dalam sebuah instruksi, Presiden Xi memerintahkan otoritas lokal di Tinajin untuk membagi regu penyelamat menjadi tiga.
Pertama, tim yang bertugas merawat korban yang luka, tim kedua bertugas mencari korban yang hilang, dan tim ketiga memadamkan api.
(esn)
Explore More