Diserang Ekstremis Yahudi, Ayah Balita Palestina Menyusul Tewas
A
A
A
TEPI BARAT - Setelah balita Palestina berusia 18 bulan tewas karena rumahnya diserang ekstremis Yahudi, kini ayah balita itu menyusul tewas pada Sabtu (8/8/2015).
Serangan ekstremis Yahudi di Desa Kafr Duma, Kota Nablus, Tepi Barat terjadi beberapa hari lalu. Selain balita Palestina dan ayahnya tewas, serangan itu juga melukai bocah berusia empat tahun.
Sa'ad Dawabsheh,32, ayah dari Ali (18 bulan) sebelum tewas menderita luka bakar akibat serangan bom molotov. Menurut keluarganya, Dawabsheh menderita luka bakar hingga 80 persen.
Istri Dawabsheh dan anaknya sulung masih dirawat di rumah sakit Tel Hasomer dalam kondisi kritis. Pemakaman Dawabsheh diperkirakan akan berlangsung beberapa hari ke depan di Duma, tempat balitanya dimakamkan.
Menurut Reuters, penyerang warga Palestina itu meninggalkan pesan dalam bahasa Ibrani. Pesan itu berbunyi; ”balas dendam”. Ada juga pesan tertulis lainnya yang berbunyi; “panjang umur Mesias”.
Serangan ekstremis Yahudi itu telah memicu kemarahan besar di Israel. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan itu adalah tindakan "teror Yahudi".
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, juga mengutuk serangan itu. ”Saya terkejut dengan mengerikan, tindakan keji ini Ini merupakan serangan teror, dalam segala hal Israel menawarkan tindakan tegas terhadap teror, terlepas dari siapa pelakunya,” ujar Netanyahu.
Serangan ekstremis Yahudi di Desa Kafr Duma, Kota Nablus, Tepi Barat terjadi beberapa hari lalu. Selain balita Palestina dan ayahnya tewas, serangan itu juga melukai bocah berusia empat tahun.
Sa'ad Dawabsheh,32, ayah dari Ali (18 bulan) sebelum tewas menderita luka bakar akibat serangan bom molotov. Menurut keluarganya, Dawabsheh menderita luka bakar hingga 80 persen.
Istri Dawabsheh dan anaknya sulung masih dirawat di rumah sakit Tel Hasomer dalam kondisi kritis. Pemakaman Dawabsheh diperkirakan akan berlangsung beberapa hari ke depan di Duma, tempat balitanya dimakamkan.
Menurut Reuters, penyerang warga Palestina itu meninggalkan pesan dalam bahasa Ibrani. Pesan itu berbunyi; ”balas dendam”. Ada juga pesan tertulis lainnya yang berbunyi; “panjang umur Mesias”.
Serangan ekstremis Yahudi itu telah memicu kemarahan besar di Israel. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan itu adalah tindakan "teror Yahudi".
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, juga mengutuk serangan itu. ”Saya terkejut dengan mengerikan, tindakan keji ini Ini merupakan serangan teror, dalam segala hal Israel menawarkan tindakan tegas terhadap teror, terlepas dari siapa pelakunya,” ujar Netanyahu.
(mas)