Lewat Sindiran dan Candaan, Komedian Irak Perangi ISIS

Minggu, 02 Agustus 2015 - 16:46 WIB
Lewat Sindiran dan Candaan,...
Lewat Sindiran dan Candaan, Komedian Irak Perangi ISIS
A A A
AMMAN - Ahmad al-Basheer, seorang komedian asal Irak yang saat ini bermukim di Yordania memiliki cara tersendiri untuk melawan pengaruh ISIS di negaranya, sekaligus melemparkan kecaman atas eksekusi mati yang dilakukan kelompok itu.

Basheer menggunakan candaan sebagai senjata perang melawan ISIS.

Basheer yang memiliki acara "The Basheer Show" kerap membuat sketsa satir yang berisi sindiran untuk ISIS, dan pemimpin kelompok tersebut, yakni Abu Bakar al-Baghdadi. Dirinya menuturkan, tidak semua peperangan bisa dimenangkan dengan senjata.

"Senjata bukan solusi terbaik untuk Irak. Kami melawan ISIS dengan candaan, dengan sindiran. Setelah semua, anggotanya hanya manusia. Kita bisa melawan mereka hanya dengan membuat sesuatu yang menyenangkan dari mereka," kata Basheer sepeti dilansir Strait Times pada Minggu (2/8/2015).

Dirinya juga mengatakan, sketsa-sketsa yang dia buat di acaranya, semua sindiran dan candaan yang dia sajikan, ditujukan untuk menyampaikan kepada semua orang bahwa Baghdadi bukanlah seorang panutan, bukan seorang teladan agama.

"Halos mereka akhirnya meredup, dan mereka akhirnya hanya menjadi manusia biasa. Itulah mengapa hal-hal seperti apa yang saya lakukan bisa sangat berbahaya bagi mereka. Kami membuat semua yang buruk di negara kita menjadi sesuatu yang menyenangkan, dimulai dengan pejabat pemerintah yang melakukan kesalahan dan gagal untuk melakukan pekerjaan mereka, politisi korup, atau mereka yang mengeksploitasi agama untuk kepentingan politik, dan akhirnya ekstrimis, dan milisi," sambungnya.

Mantan wartawan di media-media Irak itu mengatakan, dia sangat mengetahui bahaya apa yang dia hadapi ketika memutuskan untuk membuat hal semacam ini. Ancaman kematian, lanjut Basheer selalu mengintai hidupnya setiap hari atas apa yang dia lakukan.

"Sebagian besar ancaman datang dari ISIS atau orang yang setia kepada milisi. Tak hanya melalui media sosial seperti Twitter atau Facebook, tetapi juga melalui pos atau SMS di ponsel kita. Kami sudah terbiasa untuk itu. Setiap episode baru tayang, maka ancaman baru juga akan muncul," tambahnya.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1237 seconds (0.1#10.140)