Penulis Ayat-ayat Setan: Fatwa Iran, Pelajaran Salah

Kamis, 23 Juli 2015 - 13:16 WIB
Penulis Ayat-ayat Setan:...
Penulis Ayat-ayat Setan: Fatwa Iran, Pelajaran Salah
A A A
LONDON - Penulis novel “The Satanic Verses” (Ayat-ayat Setan), Salman Rushdie, mengatakan bahwa fatwa Iran yang menyerukan pembunuhan terhadap dirinya adalah hal yang salah. Menurutnya, dunia telah belajar dari “pelajaran yang salah” tentang kebebasan berekspresi.

Komentar penulis yang menetap di Inggris setelah “difatwa mati” oleh Iran itu muncul dalam wawancaranya dengan majalah Prancis, L'Express. Menurutnya, orang-orang dan para penulis telah ditakut-takuti untuk berbicara secara bebas tentang Islam.

Rushdie mencontohkan hal itu terjadi pada serangan mematikan di kantor majalah Charie Hebdo di Prancis pada Januari 2015. Rushdie “difatwa mati” oleh Iran karena novelnya dianggap menghina Islam dan Alquran.

”Tampaknya kita belajar dari pelajaran yang salah,” ujarnya. ”Daripada menyimpulkan, kita perlu menentang serangan-serangan terhadap kebebasan berekspresi, kita percaya kita harus menenangkan mereka melalui kompromi,” lanjut Rushdie.

”Jika orang tidak dibunuh sekarang, jika bom dan (senapan) Kalashnikov tidak berbicara hari ini, perdebatan akan sangat berbeda. Ketakutan sedang menyamar sebagai rasa hormat,” ucap dia, yang dilansir Kamis (23/7/2015).

Rushdie merupakan penulis yang lahir di India. Dia kemudian memutuskan menjadi ateis dan minta suaka ke Inggris setelah pada tahun 1989 Pemimpin Tertinggi Iran, Ruhollah Khomeini mengeluarkan fatwa untuk menyerukan pembunuhan terhadapnya.

Setelah fatwa Iran itu muncul, toko buku yang menjual novelnya dibom dan penerjemah novelnya, seorang warga Jepang ditikam hingga tewas. Pemerintah Iran pada tahun 1998 telah menangguhkan fatwa itu, namun kelompok garis keras tetap menganggap fatwa itu tetap berlaku.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0580 seconds (0.1#10.140)