Korut Terus Ekspor Buruh ke Luar Negeri

Selasa, 21 Juli 2015 - 21:43 WIB
Korut Terus Ekspor Buruh ke Luar Negeri
Korut Terus Ekspor Buruh ke Luar Negeri
A A A
PYONGYANG - Pemerintah Korea Utara (Korut) dilaporkan terus "menjual" rakyat mereka, untuk menjadi pekerja di luar negeri. Hal ini dilakukan guna mendanai program nuklir mereka, termasuk untuk pengembangan senjata nuklir.

Melansir ABC pada Selasa (21/7/2015), pemimpin tertinggi Korut Kim Jong-un setidaknya sudah mengizinkan pengiriman warganya untuk menjadi tenaga kerja di lebih dari 40 negara. Beberapa di antara mereka bekerja di pertambangan di Mongolia, industri tekstil di China, atau proyek konstruksi di Timur Tengah.

Sebuah badan non-pemerintah atau LSM North Korean Watch mengatakan, berdasarkan hasil penyelidikan mereka, sejak Jong-un memimpin Korut jumlah pengiriman warga Korut untuk menjadi pekerja di luar negeri meningkat dua kali lipat dibanding ketika ayah Jong-un, Kim Jong-il masih menjadi pemimpin Korut.

"Sejak Kim Jong-un berkuasa, jumlah buruh kerja paksa membludak," kata Direktur Eksekutif Norh Korean Watch, Myeong Chul Ahn dalam sebuah pernyataann.

"Kami memperkirakan ada sekira 90 ribu orang (buruh) dan mereka menyumbang USD 2 miliar (sekitar Rp26 triliun) per tahun untuk Pemerintah Korut," sambung pemimpin LSM yang bermarkas di Seoul, Korea Selatan (Korsel) itu.

Pernyataan Chul Ahn diperkuat oleh pengakuan seorang buruh asal Korut yang bekerja di Kuwait bernama Rim Il. Pada awalnya dirinya menganggap hal ini sebagai kesempatan emas untuk mengubah nasib, terlebih dirinya mendapatkan penghasilan USD 120 dan mendapatkan makan tiga kali sehari.

Namun, pekerjaannya sebagai seorang tukang kayu di Kuwait berubah menjadi neraka ketika dia mulai bekerja selama 16 jam per hari dan terperangkap dalam sebuah kamp. Dia juga tidak pernah menyentuh gajinya, sebab seluruh penghasilannya masuk ke kantong pemerintah.

"Bila menengok ke belakang, saya dapat melihat kalau kami diperlakukan seperti binatang, bukan manusia. Kami pada dasarnya bukanlah manusia," kata Rim Il.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5725 seconds (0.1#10.140)