AS Hendak Rumahkan 40 Ribu Tentara hingga 2 Tahun
A
A
A
WASHINGTON - Militer Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) akan mengumumkan rencana untuk merumahkan sekitar 40 ribu tentaranya selama dua tahun ke depan. Langkah itu menyusul adanya pemotongan anggaran belanja militer oleh Kongres AS.
Sebanyak 17 ribu pekerja sipil yang bekerja di sektor pertahanan juga akan terkena pemutusan hubungan kerja (PHK)
Menurut laporan dokumen yang diperoleh USA Today, Selasa (7/7/2015), pemotongan anggaran itu telah mempengaruhi semua divisi Angkatan Darat baik di dalam maupun di luar negeri. Selama ini anggaran militer AS membengkak karena banyak tentara yang dikerahkan selama perang Afghanistan dan Irak.
Agresi itu membuat AS merekrut tentara besar-besaran hingga 570 ribu personel. Namun, penyebarannya dibatasi setahun sekali. AS berencana hanya akan mempertahankan 420 ribu tentara pada akhir tahun anggaran 2017.
Laporan rencana permuahan tentara AS secara besar-besaran itu muncul sehari setelah Presiden Barack Obama berbicara di Pentagon tentang strateginya melawan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).Obama dan para pejabat Pentagon tidak membahas soal pengiriman pasukan tambahan AS ke Irak untuk melawan kelompok radikal itu.
Sebaliknya, Obama berdalih bahwa perang melawan ISIS tidak bisa cepat. ”Ini adalah serangan jangka panjang. ISIS adalah oportunistik, dan gesit. Ad di banyak tempat di Suriah dan Irak, termasuk daerah perkotaan, di antara penduduk sipil yang tidak bersalah,” ujar Obama.
“Ini akan memakan waktu untuk membasmi mereka. Dan melakukannya harus menjadi pekerjaan dari pasukan lokal dengan pelatihan dan dukungan udara dari koalisi kami,” imbuh Obama.
Sebanyak 17 ribu pekerja sipil yang bekerja di sektor pertahanan juga akan terkena pemutusan hubungan kerja (PHK)
Menurut laporan dokumen yang diperoleh USA Today, Selasa (7/7/2015), pemotongan anggaran itu telah mempengaruhi semua divisi Angkatan Darat baik di dalam maupun di luar negeri. Selama ini anggaran militer AS membengkak karena banyak tentara yang dikerahkan selama perang Afghanistan dan Irak.
Agresi itu membuat AS merekrut tentara besar-besaran hingga 570 ribu personel. Namun, penyebarannya dibatasi setahun sekali. AS berencana hanya akan mempertahankan 420 ribu tentara pada akhir tahun anggaran 2017.
Laporan rencana permuahan tentara AS secara besar-besaran itu muncul sehari setelah Presiden Barack Obama berbicara di Pentagon tentang strateginya melawan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).Obama dan para pejabat Pentagon tidak membahas soal pengiriman pasukan tambahan AS ke Irak untuk melawan kelompok radikal itu.
Sebaliknya, Obama berdalih bahwa perang melawan ISIS tidak bisa cepat. ”Ini adalah serangan jangka panjang. ISIS adalah oportunistik, dan gesit. Ad di banyak tempat di Suriah dan Irak, termasuk daerah perkotaan, di antara penduduk sipil yang tidak bersalah,” ujar Obama.
“Ini akan memakan waktu untuk membasmi mereka. Dan melakukannya harus menjadi pekerjaan dari pasukan lokal dengan pelatihan dan dukungan udara dari koalisi kami,” imbuh Obama.
(mas)