Gara-gara Messi, Ilmuwan Ini Batal Dieksekusi Teroris
A
A
A
BUENOS AIRES - Nama seorang Lionel Messi ternyata memiliki pengaruh yang sangat besar, bukan hanya di dunia sepakbola, tapi juga di aspek kehidupan lain. Ini terbukti dari cerita seorang ilmuwan asal Argentina yang batal dieksekusi teroris, gara-gara seorang Messi.
Santiago Lopez Menendez, seorang Insinyur pertanian berusia 28 tahun itu mengaku berhasil lolos menjadi korban eksekusi kelompok militan di Nigeria hanya karena dirinya menyebut nama Messi. Dia diculik pada tanggal 24 Juni lalu, dan diancam akan disekusi oleh sebuah kelompok militan.
Menurut Menendez, dirinya diculik karea dikira sebagai orang Amerika Serikat (AS). Dirinya mengaku mencoba menjelaskan bahwa dia bukan warga AS, melainkan warga Argentina. Tapi, sayangnya seperti dilansir media Argentina, Clarin yang dikutip Eurosport pada Jumat (3/7/2015) para penculik itu tidak mengerti bahasa Inggris, sehingga tidak mengerti apa yang diucapkan oleh Menendez.
Namun, ketika dia berteriak nama Messi beberapa kali, ekspresi dan sikap para penculik tersebut langsung berubah. Menendez mengatakan, sebelum dirinya menyebut nama Messi, para penculik itu selalu bertindak kasar, dengan kerap memukulinya.
Menendez akhirnya dibebaskan setelah pihak perusahaan tempat di bekerja mau membayar uang tebusan. Saudara Menendez, Jorge mengaku berterima kasih kepada Messi, karena berkat sosoknya nyawa kakaknya berhasil terselamatkan.
“Katakan kepada mereka, saya berterima kasih kepada Messi. Namanya telah menyelamatkan kakak saya,” kata Jorge.
Santiago Lopez Menendez, seorang Insinyur pertanian berusia 28 tahun itu mengaku berhasil lolos menjadi korban eksekusi kelompok militan di Nigeria hanya karena dirinya menyebut nama Messi. Dia diculik pada tanggal 24 Juni lalu, dan diancam akan disekusi oleh sebuah kelompok militan.
Menurut Menendez, dirinya diculik karea dikira sebagai orang Amerika Serikat (AS). Dirinya mengaku mencoba menjelaskan bahwa dia bukan warga AS, melainkan warga Argentina. Tapi, sayangnya seperti dilansir media Argentina, Clarin yang dikutip Eurosport pada Jumat (3/7/2015) para penculik itu tidak mengerti bahasa Inggris, sehingga tidak mengerti apa yang diucapkan oleh Menendez.
Namun, ketika dia berteriak nama Messi beberapa kali, ekspresi dan sikap para penculik tersebut langsung berubah. Menendez mengatakan, sebelum dirinya menyebut nama Messi, para penculik itu selalu bertindak kasar, dengan kerap memukulinya.
Menendez akhirnya dibebaskan setelah pihak perusahaan tempat di bekerja mau membayar uang tebusan. Saudara Menendez, Jorge mengaku berterima kasih kepada Messi, karena berkat sosoknya nyawa kakaknya berhasil terselamatkan.
“Katakan kepada mereka, saya berterima kasih kepada Messi. Namanya telah menyelamatkan kakak saya,” kata Jorge.
(esn)