Korsel Yakin Bisa Berantas MERS Dalam Waktu Dekat
A
A
A
JAKARTA - MERS sempat menjadi wabah yang menakutkan bagi masyarakat Korea Selatan (Korsel). Namun, pemerintah Korsel yakin mereka bisa memberantas virus yang berasal dari kawasan Timur Tengah itu dalam waktu dekat.
“Saya belum bisa menentukan kapan tepatnya, tapi saya yakin pemerintah Korsel akan menyelesaikan masalah MERS dalam waktu dekat,” kata Duta Besar Korsel untuk Indonesia Cho Tai Young kala ditemui wartawan di kantornya di bilangan Gator Subroto, Jakarta pada Rabu (1/7/2015).
Dirinya juga mengatakan, sudah empat hari terakhir tidak ditemukan lagi adanya warga Korsel yang terserang virus tersebut. “Saat ini, orang-orang yang dikarantina sudah diperbolehkan pulang ke rumah mereka masing-masing,” sambungnya.
Chao menambahkan, bahwa penyebaran virus MERS di Korsel tidak terjadi di tempat umum. Penyebaran virus tersebut terbatas di lingkungan rumah sakit, dan hanya di rumah sakit yang merawat pasien yang terserang virus yang berasal dari unta tersebut.
MERS sendiri sejauh ini sudah memakan 33 korban jiwa, dan menjangkiti lebih dari 150 orang di Korsel. Sementara itu, lebih dari 2.000 orang dikarantina karena diduga terjangkit MERS.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Chao turut mengatakan pemerintah Korsel telah membuat sebuah program penaggulangan untuk mecegah kembalinya virus tersebut. Salah satu langkah yang akan diambil adalah mengumpulkan ahli-ahli kesehatan dari beberapa negara untuk membahas mengenai penyebaran dan penanggulangan MERS.
“Saya belum bisa menentukan kapan tepatnya, tapi saya yakin pemerintah Korsel akan menyelesaikan masalah MERS dalam waktu dekat,” kata Duta Besar Korsel untuk Indonesia Cho Tai Young kala ditemui wartawan di kantornya di bilangan Gator Subroto, Jakarta pada Rabu (1/7/2015).
Dirinya juga mengatakan, sudah empat hari terakhir tidak ditemukan lagi adanya warga Korsel yang terserang virus tersebut. “Saat ini, orang-orang yang dikarantina sudah diperbolehkan pulang ke rumah mereka masing-masing,” sambungnya.
Chao menambahkan, bahwa penyebaran virus MERS di Korsel tidak terjadi di tempat umum. Penyebaran virus tersebut terbatas di lingkungan rumah sakit, dan hanya di rumah sakit yang merawat pasien yang terserang virus yang berasal dari unta tersebut.
MERS sendiri sejauh ini sudah memakan 33 korban jiwa, dan menjangkiti lebih dari 150 orang di Korsel. Sementara itu, lebih dari 2.000 orang dikarantina karena diduga terjangkit MERS.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Chao turut mengatakan pemerintah Korsel telah membuat sebuah program penaggulangan untuk mecegah kembalinya virus tersebut. Salah satu langkah yang akan diambil adalah mengumpulkan ahli-ahli kesehatan dari beberapa negara untuk membahas mengenai penyebaran dan penanggulangan MERS.
(esn)