Filipina Putar Video Laut China Selatan, China Marah

Senin, 29 Juni 2015 - 12:59 WIB
Filipina Putar Video...
Filipina Putar Video Laut China Selatan, China Marah
A A A
BEIJING - Pemerintah China pada Senin (29/6/2015) meluapkan kemarahannya terhadap Filipina yang memutar video dokumenter tentang sengketa Laut China Selatan. Dalam video itu, Filipina menunjukkan dirinya sebagai korban dalam sengketa maritim.

Video dokumenter tiga bagian yang berisi pembelaan Manila atas klaim kawasan Laut China Selatan dianggap Beijing sebagai tindakan menyebarkan informasi sesat. Bagian pertama dari video dokumenter berjudul ”Karapatan sa Dagat” (Hak-hak Maritim) dirilis Filipina di Hari Kemerdekaan pada 12 Juni 2015.

”Filipina berupaya untuk menyesatkan dan menipu. Meraih simpati dengan menipu dan menciptakan ilusi seolah-olah jadi ’korban’,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying, seperti yang tertulis di situs kementerian itu. (Baca juga: Rebutan Laut China Selatan, Filipina dan China "Perang Video")

Chunying menuduh Filipina bertujuan untuk menghasut orang-orang dari kedua negara. Pekan lalu, Kementerian Pertahanan China menuduh Filipina berusaha untuk menyeret negara-negara lain terlibat dalam sengketa Laut China Selatan. Tudingan itu mengacu pada latihan perang Filipina di dekat Laut China Selatan yang mengajak Jepang.

Dalam sengketa wilayah yang kaya gas dan jadi sumber uang dari lalu lintas kapal perdagangan dunia tersebut, China semakin menunjukkan ketegasannya terhadap semua negara yang memperebutkan kawasan itu. China telah membangun pulau buatan, di mana di atas terdapat landasan pacu raksasa yang berpotensi digunakan untuk kepentingan militer China.

Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, telah menegaskan bahwa China tidak akan mundur dari sengketa maritim tersebut. Sebab, jika mundur maka China akan mempermalukan leluhur mereka.

Sedangkan Amerika Serikat (AS) yang ingin mempertahankan status Laut China Selatan sebagai kawasan internasional menantang China untuk membuktikan klaim mereka atas 90 persen kawasan Laut China Selatan. (Baca juga: AS Tantang China Buktikan Klaim Laut China Selatan)
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1328 seconds (0.1#10.140)