Olok-olok Pasien saat Tak Sadar, Dokter AS Digugat

Kamis, 25 Juni 2015 - 13:33 WIB
Olok-olok Pasien saat...
Olok-olok Pasien saat Tak Sadar, Dokter AS Digugat
A A A
VIRGINIA - Seorang pasien di Amerika Serikat (AS) menggugat dokter dan para staf medis karena mengolok-olok dirinya ketika dalam kondisi tidak sadar selama menjalani kolonoskopi. Ulah para ahli medis itu ternyata terekam kamera ponsel pintar yang disiapkan pasien sebelum dibius.

Selama tidak sadar, para ahli medis mengeluarkan kata-kata kotor dan mengolok-olok fisik pasien. Pasien yang tidak disebut identitasnya oleh pengadilan mengetahui kejadian itu ketika dia terbangun dan melihat hasil rekaman.

”Setelah lima menit berbicara dengan Anda dalam pra-operasi, saya ingin memukul Anda di wajah,” bunyi suara dokter anestesi Tiffany M. Ingham, yang terekam kamera. Kejadian itu berlangsung di sebuah ruang praktik medis di Virginia pada April 2013, namun pengadilan gugatan baru dibuka kemarin.

Ketika asisten medis melihat pasien itu, dokter Ingham memperingatkan agar tidak menyentuhnya, sembari mengeluarkan kata-kata hinaan.”Ada beberapa yang terkena sifilis pada lengan,” kata dokter itu.”Ini mungkin tuberculosis di kemaluan,” lanjut dia.

Salah satu asisten dokter menyebut pasien itu “idiot”. Sementara para staf medis lainnya berspekulasi bahwa pasien itu berperilaku gay.

Pasien yang hanya disebut dengan inisial “DB” itu menggugat dokter Ingham dan para staf medis atas tuduhan pencemaran nama baik dan malapraktik.


The Washington Post melaporkan, pasien itu mendapat kompensasi US$ 500 ribu atas tindakan dokter dan para staf medis. Dia memenangkan gugatan setelah sidang yang digelar tiga hari.

Setelah tindakan memalukan itu, dokter Ingham, 42, kini dikabarkan pindah ke lokasi praktik lain di Florida. Sedangkan para staf medis dipecat karena mengolok-olok pasien.

Kathryn E McGoldrick, mantan Presiden Akademi Anestesi di AS, mengatakan komentar dokter dan para staf medis itu merupakan hal bodoh.

”Jenis percakapan tidak hanya menyinggung tapi terus terang itu hal bodoh, karena kita tidak pernah bisa yakin bahwa pasien kami tertidur dan tidak akan ingat,” katanya ketika bersaksi di pengadilan, yang dilansir Kamis (25/6/2015).
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7424 seconds (0.1#10.140)