Bantai 9 Orang di Gereja AS, Dylann Roof Dicap Teroris
A
A
A
SOUTH CAROLINA - Kandidat calon presiden Amerika Serikat 2016, Hillary Clinton, menyebut Dylann Roof, penembak mati sembilan orang di gereja Charleston, sebagai teroris rasis. Julukan itu dia lontarkan karena aksi Roof dilakukan di rumah Tuhan.
Roof pada Rabu malam pekan lalu mengumbar tembakan di Gereja Emanuel African Methodist Episcopal di Charleston, South Carolina, Amerika Serikat (AS). Serangan itu dimotivasi kebencian rasisme, di mana gereja tersebut merupakan gereja bersejarah bagi komunitas kulit hitam di AS.
Selain menyebut Roof sebagai teroris rasis, Hillary Clinton juga menyerukan agar bendera Konfederasi yang jadi simbol kebencian disingkirkan dari gedung parlemen negara bagian setempat.
”Malam itu, pembunuhan melanda seperti pukulan jiwa. Bagaimana kita memahami suatu tindakan jahat seperti itu ? Aksi terorisme rasis yang dilakukan di rumah Tuhan,” kecam Hillary Clinton, saat berbicara di sebuah gereja di Florissant, Missouri.
Dia mengatakan pembunuhan massal oleh Dylann Roof, 21 pria kulit putih bersenjata merupakan indikasi bahwa rasisme masih bercokol di AS.
Hillary tergoda untuk mengabaikan tragedi seperti ini sebagai insiden yang terisolasi. ”Untuk percaya bahwa ini terjadi di Amerika saat ini, sebuah kefanatikan yang sebagian besar di belakang kami,” ujarnya.
”Tapi meskipun ada upaya terbaik kami, dan harapan tertinggi kami, perjuangan panjang Amerika (melawan) rasisme masih jauh dari selesai,” lanjut Hillary, seperti dikutip Reuters, Rabu (24/6/2015).
Roof pada Rabu malam pekan lalu mengumbar tembakan di Gereja Emanuel African Methodist Episcopal di Charleston, South Carolina, Amerika Serikat (AS). Serangan itu dimotivasi kebencian rasisme, di mana gereja tersebut merupakan gereja bersejarah bagi komunitas kulit hitam di AS.
Selain menyebut Roof sebagai teroris rasis, Hillary Clinton juga menyerukan agar bendera Konfederasi yang jadi simbol kebencian disingkirkan dari gedung parlemen negara bagian setempat.
”Malam itu, pembunuhan melanda seperti pukulan jiwa. Bagaimana kita memahami suatu tindakan jahat seperti itu ? Aksi terorisme rasis yang dilakukan di rumah Tuhan,” kecam Hillary Clinton, saat berbicara di sebuah gereja di Florissant, Missouri.
Dia mengatakan pembunuhan massal oleh Dylann Roof, 21 pria kulit putih bersenjata merupakan indikasi bahwa rasisme masih bercokol di AS.
Hillary tergoda untuk mengabaikan tragedi seperti ini sebagai insiden yang terisolasi. ”Untuk percaya bahwa ini terjadi di Amerika saat ini, sebuah kefanatikan yang sebagian besar di belakang kami,” ujarnya.
”Tapi meskipun ada upaya terbaik kami, dan harapan tertinggi kami, perjuangan panjang Amerika (melawan) rasisme masih jauh dari selesai,” lanjut Hillary, seperti dikutip Reuters, Rabu (24/6/2015).
(mas)